Adapun secara keseluruhan, pekerjaan konstruksi membutuhkan investasi sekitar Rp 1,8 triliun. Angka ini membengkak bila dibandingkan kondisi 2014 yang hanya Rp 1 triliun.
Perubahan investasi dipengaruhi inflasi dan naiknya harga bahan material bangunan. Namun demikian, PT PLI berjanji memberikan yang terbaik buat konsumen.
Karena itu, untuk memenuhi kekurangan Rp 1,6 triliun investasi, PLI tengah mengajukan pinjaman pemegang saham dengan konsekuensi kepemilikan berkurang menjadi 49 persen.
Sebagian sisa kebutuhan investasi lainnya diperoleh dari pinjaman perbankan yang juga tengah dijajaki PLI.
"Kami tetap komitmen untuk melakukan pembangunan dan serah terima dan memberikan investasi yang terbaik untuk konsumen. Kami tidak akan kabur, tetap di sini dan menyelesaikan janji-janji kami," tegas Marcellus.
Dia juga menjanjikan, pembangunan K2 Park selesai dalam kurun waktu empat tahun. Artinya serah terima unit baru dapat dilaksanakan pada 2022 mendatang.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah konsumen menuntut PT PLI mengembalikan uang yang sudah dibayarkan untuk pembelian unit-unit apartemen K2 Park.
Perwakilan konsumen Sujanlie Totong SH mengatakan, tuntutan tersebut dilayangkan karena hingga Agustus 2018, apartemen K2 Park tak kunjung terbangun.
"Padahal konsumen taat membayar cicilan. Bahkan, sebagian besar dari kami telah membayar lunas. Sebagian lagi menyetop pembayaran karena tak ada pembangunan fisik," ungkap Sujanlie kepada Kompas.com, Jumat (24/8/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.