Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alter Ego", Idealisme tentang Tempat Tinggal dan Investasi

Kompas.com - 25/08/2018, 22:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Bisa dihitung dengan jari, produk properti hunian ideal secara fungsi, dan arsitektur yang mengindahkan prinsip kebahagiaan hidup sekaligus instrumen investasi.

Satu dari segelintir itu adalah apartemen Alter Ego yang dikembangkan PT Pancakarya Griyatama, di Kota Tangerang, Banten.

Sesuai namanya, sekuel dari Skandinavia ini mengadopsi prinsip kebahagiaan hidup yang direpresentasikan ke dalam unit-unit yang terukur secara presisi, layak huni dan layak investasi.

Baca juga: Tips Nyaman Tinggal di Apartemen

"Kami melakukan riset tak kurang selama tiga tahun untuk mengeksekusi apartemen ini. Kami mengacu pada negara-negara Skandinavia yang punya indeks kebahagiaan hidup tinggi," tutur Direktur Pancakarya Griyatama Norman Eka Saputra menjawa Kompas.com, Sabtu (25/8/2018). 

Direktur PT Pancakarya Griyatama Norman Eka Saputra.Hilda B Alexander/Kompas.com Direktur PT Pancakarya Griyatama Norman Eka Saputra.
Menurut Norman, hasil riset tersebut menunjukkan bahwa ruang-ruang ideal, adalah komponen utama sebuah apartemen.

Ukuran dapur kering (pantry), bentang jendela yang memengaruhi masuknya cahaya matahari dan sirkulasi udara, dimensi kamar tidur, ruang makan, kamar mandi, dirancang akurat sesuai dengan bentuk tubuh manusia (penghuni).

Norman berkesimpulan, ukuran ideal minimum untuk segmen pasar yang dibidik (kelas menengah) adalah 45 meter persegi atau satu kamar tidur. Tidak terlalu sempit, namun efisien untuk berbagai fungsi.

"Ini cocok untuk small family. Ruang keluarga (living room) bisa dikonversi jadi kamar tidur utama, study desk jadi tempat makan. Desain kami mengutamakan efisiensi ruang dan kesesuaian furnitur," papar Norman.

Alter Ego dirancang sedikit maskulin, dengan warna cerah, dan mengapresiasi alam. Hal ini ditandai elemen-elemen penghijauan di ruang-ruang terbuka.

Dengan total 450 unit, Alter Ego dibanderol serentang Rp 989 juta untuk tipe 2 kamar tidur junior, Rp 1,475 miliar untuk tipe 2 kamar tidur corner, dan Rp 2,4 miliar untuk dimensi 3 kamar tidur corner.

Lima tahun investasi kembali

Living room yang bisa dikonversi menjadi kamar tidur.Hilda B Alexander/Kompas.com Living room yang bisa dikonversi menjadi kamar tidur.
Norman mengklaim, selain untuk dihuni, Alter Ego juga bisa dijadikan sebagai kendaraan investasi (investment vehicle). Pemilik bisa menyewakannya kembali melalui platform apartemen sewa, seperti Air BnB.

Pelancong bisnis dan wisata adalah ceruk pasar potensial yang bisa ditangkap. Terlebih lokasi Alter Ego hanya 13 kilometer dari Bandara International Soekarno-Hatta.

Kebutuhan akan tempat transit, kegiatan meeting, incentives, convention, dan exhibition (MICE) yang diadakan pemerintah pusat atau daerah serta maskapai penerbangan swasta nasional dan asing, tak pernah surut.

"Novotel saja punya catatan okupansi 92,8 persen year to date. Dan sekarang sudah dipesan oleh perusahaan maskapai Jepang (Japan Airlines), dan SKK Migas," cetus Norman.

Norman menghitung, hanya dengan membayar Rp 800.000 per malam, tamu dengan dua anak sudah bisa bermalam di Alter Ego, tanpa harus memesan tempat tidur ekstra.

Study desk juga bisa dikonversi menjadi tempat makan.Hilda B Alexander/Kompas.com Study desk juga bisa dikonversi menjadi tempat makan.
Cukup memesan satu unit apartemen ukuran 45 meter persegi, bisa diisi oleh maksimal 5 orang. 

Bandingkan dengan bermalam di hotel bintang empat yang mematok tarif sekitar Rp 1,1 juta untuk kamar 36 meter persegi. Tentunya, ukuran kamar ini tidak akomodatif, sehingga harus dipesan kamar tidur ekstra.

"Dari kasus ini, kami memastikan return of investment (pengembalian investasi) Alter Ego hanya 5 tahun," imbuh dia.

Hitung-hitungannya begini, dengan room rate Rp 800.000 dikali 24 hari dalam satu tahun menghasilkan pendapatan sewa sekitar Rp 250 juta.

"Untuk harga Rp 1 miliar, dengan pendapatan sewa konstan Rp 250 juta per tahun, balik modal ya hanya lima tahun," cetus Norman.

Kamar tidur di apartemen Alter Ego, Skandinavia, Tangerang.Hilda B Alexander/Kompas.com Kamar tidur di apartemen Alter Ego, Skandinavia, Tangerang.
Sementara dari apresiasi propertinya sendiri, Norman memprediksi sekitar 5 persen hingga 6 persen per tahun. Dengan demikian, selama lima tahun berjalan, apresiasi harga menjadi 25 persen.

Target penjualan

Alter Ego berada di kawasan pengembangan multifungsi Tangerang City seluas 10 hektar. Saat ini sudah terbangun TangCity Mall, TangCity Business park, dan Novotel Tangerang.

Adapun serah terima kunci Alter Ego dilakukan secara bertahap hingga akhir 2019 mendatang.

Dari Alter Ego, Norman mengharapkan penjualan senilai Rp 580 miliar. Sementara nilai keseluruhan proyek Tangerang City sekitar Rp 2 triliun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com