Sebanyak 160 unit The Valley dikembangkan yang terdiri dari tiga tipe yakni 26/72 meter persegi seharga Rp 564 juta, 33/72 dipatok senilai Rp 584 juta, 43/84 Rp 691 juta, dan tipe 50/96 dipasarkan Rp 802 juta.
Lokasi The Valley berdekatan dengan taman tematik, children playground, dan town center yang mencakup eco club house, eco park, hotel, dan restoran.
Dari pemasaran The Valley, Ciputra Residence menargetkan penjualan Rp 100 miliar.
Pembangunan The Valley berikut fasilitas eco club house, dan eco park senilai Rp 65 miliar, dimulai pada Desember mendatang.
"Serah terima dua tahun kemudian. Sementara tiga klaster awal sudah serah terima sejak 2017 dengan tingkat hunian 40 persen," tambah Yance.
Rinciannnya 50 hektar pertama yang terdiri dari 9 klaster dengan 1.500 unit rumah senilai Rp 1 triliun, dan sisanya Rp 700 miliar. Nilai investasi ini di luar lahan, yang sudah dimiliki pengembang sejak 2013 silam.
Kenaikan harga
Perubahan orientasi pengembangan ke arah timur memotivasi Ciputra Residence untuk mengembangkan perumahan perdananya di kota apel ini.
Seluruh infrastruktur tersebut di atas, berada di kawasan timur, yang menjadikan lokasi CitraGarden City diklaim sangat strategis.
Dengan lokasi strategis dan pengembangan fisik infrastruktur yang demikian masif, mendorong harga lahan dan properti di Malang Timur mengalami kenaikan signifikan.
Untuk harga lahan, saat ini sudah bertengger di angka Rp 4,5 juta per meter persegi dari sebelumnya pada 2014 hanya Rp 2,7 juta per meter persegi. Ini berarti kenaikannya mencapai 62 persen.
"Sementara harga propertinya masih relatif normal yakni sekitar 20 persen per tahun," imbuh Yance.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.