MALANG, KOMPAS.com - Segmen pasar menengah atas masih menjadi katalisator pertumbuhan sektor properti di Indonesia.
Hal ini terbukti dengan penjualan 160 unit klaster Green Hill dan 30 unit The Peak di CitraGarden City, Malang, secara kilat hanya dalam waktu 6 jam.
Padahal, harga yang ditawarkan cukup menguras kantong kelas menengah yakni Rp 500 jutaan hingga Rp 800 jutaan untuk klaster Green Hill, dan Rp 1 miliar-Rp 3 miliar untuk The Peak.
Baca juga: Ciputra: Penjualan CitraGarden City Tahun Ini Naik sampai 30 Persen
Puas dengan catatan penjualan sempurna tahap I dan II, PT Ciputra Residence, sang pengembang melansir klaster The Peak tahap III dengan banderol di bawah Rp 1 miliar sebanyak 220 unit dan Rp 1 miliar-Rp 3 miliar sejumlah 60 unit.
Klaster ini pun terjual habis dalam hitungan jam, sehingga yang selanjutnya dilakukan Ciputra Residence adalah merealisasikan pembangunan 500 unit hunian tersebut di atas lahan seluas 20 hektar.
"Mereka bukan investor yang menunda pembelian karena situasi ekonomi makro. Pembeli CitraGarden City Malang adalah end user yang betul-betul membutuhkan rumah," cetus Yance menjawab Kompas.com, Rabu (15/8/2018).
Selain itu, lanjut Yance, waktu (timing) dilansirnya CitraGarden City Malang bertepatan dengan masa-masa bulan madu sektor properti yakni Oktober 2015.
Faktor lain adalah branding Ciputra yang melekat di benak publik, pengembangan infrastruktur konektivitas yang memudahkan akses dari dan menuju Kota Malang, serta konsep pengembangan yang memiliki diferensiasi dengan produk sejenis.
Panoramik
CitraGarden City Malang menempati area seluas total 100 hektar di Jalan Mayjen Sungkono, Malang Timur.
Lahannya yang berkontur dan berada 541 meter di atas permukaan laut, memungkinkan Ciputra Residence menerapkan konsep urban resort dengan nilai jual panorama alam Gunung Kawi.
Menyusul catatan serapan maksimal tiga klaster sebelumnya, Ciputra Residence akan melansir klaster anyar The Valley pada pertengahan September mendatang.