Pada 2015, volume perdagangan antara kedua negara ini telah mencapai 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 86,9 triliun. Sementara awal tahun 2017, investasi China mencapai 269,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,9 triliun untuk mengerjakan proyek Pemerintah Ethiopia.
Ethiopia menjadi mitra penting bagi China untuk menjalankan pemulihan perdagangan dalam program China's Belt and Road Initiative (BRI).
Sebelumnya, China berkonsentrasi di wilayah Afrika Timur, termasuk di Ethiopia dan Kenya, untuk mengembangkan infrastruktur jalan.
Wilayah itu dijadikan fokus investasi karena upah tenaga kerjanya murah, jaringan transportasinya memadai, pasarnya luas, dan konsumennya banyak.
Ethiopia juga menjadi mitra utama karena lokasinya yang strategis di dekat Djibouti, negara pelabuhan di mana China memiliki pangkalan militer angkatan laut.
Kehadiran China di perairan Ethiopia juga memungkinkan untuk mengakses pasar di Eropa melalui Terusan Suez.
Baca juga: Lewat Ethiopia, China Bidik Eropa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.