JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang Senin (13/8/2018), kabar soal cara efektif mengumpulkan uang muka rumah, menjadi berita terpopuler di kanal properti Kompas.com.
Kabar lain yang tak kalah menarik yaitu soal langkah strategis China dalam membidik pasar Eropa melalui Terusa Suez.
Berikut kabar selengkapnya:
1. Cara efektif kumpulkan uang muka
Untuk membeli sebuah rumah, biasanya pengembang akan mewajibkan calon pembeli untuk menyiapkan uang muka dalam jumlah tertentu.
Bagi sebagian orang, menyiapkan uang muka adalah hal yang sulit. Meski mereka memiliki kemampuan untuk mencicil, namun menabung dalam jumlah besar dalam kurun waktu tertentu memiliki godaan tersendiri.
Lantas, bagaimana cara paling baik untuk mengumpulkan uang muka rumah?
Ini ulasannya Terpopuler: Target Proyek Tol hingga 2019 dan Cara Kumpulkan DP Rumah
2. Interior pesawat terpanjang ini sangat mewah
Airlander 10 yang dikembangkan Hybrid Air Vehicles (HAV) menjadi pesawat helium hibrida terpanjang saat ini. Namun, kelebihannya bukan hanya sekedar pada ukurannya.
Airlander 10 memiliki interior mewah bak hotel mewah atau kapal pesiar. Ada beberapa suit mewah di dalamnya yang mampu menampung sekitar 19 penumpang.
Anda harus menjadi orang yang benar-benar beruntung, dalam arti kaya raya, untuk bisa menaiki pesawat yang bisa terbang hingga ketinggian 16.000 kaki ini.
Di samping, Anda juga harus mengumpulkan cukup keberanian untuk menaikinya.
"Airlander berusaha untuk menantang mereka yang tidak takut dengan ketinggian. Itu adalah sebuah kekuatan pendorong yang berada di balik semua hal yang kita lakukan," ucap CEO HAV, Stephen McGlennan, seperti dikutip dari CNN.
Baca juga: Intip Interior Pesawat Terpanjang Airlander 10
3. Konstruksi cikal bakal Tol Trans Kalimantan baru 65,25 persen
Perlahan tapi pasti, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) menyelesaikan pekerjaan konstruksi Tol Balikpapan-Samarinda.
Jalan tol sepanjang 99,35 kilometer itu ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun 2018. Saat ini, pekerjaan konstruksi untuk kelima seksi baru mencapai 65,25 persen.
Meski demikian, proses pembebasan lahnnya telah mencapai 95,47 persen.
Dari lima seksi yang dibangun, dua diantaranya dibangun menggunakan skema pendanaan Viability Gap Fund (VGF), yaitu untuk Seksi 1 dari KM 13-Samboja (21,95 km) dan Seksi 5 dari KM 13 Balikpapan-Bandara Sepinggan (11,09 km).
Adapun tiga seksi lainnya yaitu dari Samboja hingga Samarinda sepanjang 65,82 km dibangun dengan menggunakan skema investasi.
Baca juga: Konstruksi Cikal Bakal Tol Trans Kalimantan Baru 65,25 Persen
4. Proyek jumbo ini kembali dilanjutkan setelah mangkar satu dekade
Dubai Holding akan menghidupkan kembali resor Bawadi di Dubai, Uni Emirat Arab, setelah mangkrak selama lebih dari satu dekade.
Seperti dilaporkan Emirates 24|7, nantinya kawasan itu bakal dikembangkan menjadi perhotelan dan wahana rekreasi terbesar di dunia.
"Proyek Bawadi merupakan usaha patungan antara Dubai Holding dan Emaar. Saat ini pembangunannya dalam tahap awal dan setiap perkembangan akan dikomunikasikan kemudian," kata Chief Executive Officer Dubai Holding Fadel Al Ali.
Resor ini diluncurkan pada Oktober 2007, namun dalam pembangunannya tak kunjung menampakkan progres akibat terdampak krisis keuangan global.
Dalam penandatanganan kesepakatan yang dilakukan, tercatat proyek bernilai Rp 238 triliun itu dimiliki bersama oleh Tatweer, anak usaha Dubai Holding.
Mereka berkontribusi sekitar Rp 15,3 triliun untuk mengembangkan 6,5 juta meter bangunan megah nan mewah.
Sementara Emaar, mitra usahanya, juga akan menyumbangkan fulus dengan nominal serupa yakni Rp 15,3 triliun, dalam bentuk tunai untuk usaha patungan itu.
Baca juga: Mangkrak Satu Dekade, Proyek Jumbo 10 Kilometer Dilanjutkan Kembali
5. Lewat Ethiopia, China bidik Eropa
China telah menjadi mitra dagang terbesar Ethiopia saat ini. Investasi China telah masuk ke berbagai sektor, di antaranya industri manufaktur, real estat, dan konsultasi.
Pada 2015, volume perdagangan antara kedua negara ini telah mencapai 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 86,9 triliun. Sementara awal tahun 2017, investasi China mencapai 269,4 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,9 triliun untuk mengerjakan proyek Pemerintah Ethiopia.
Ethiopia menjadi mitra penting bagi China untuk menjalankan pemulihan perdagangan dalam program China's Belt and Road Initiative (BRI).
Sebelumnya, China berkonsentrasi di wilayah Afrika Timur, termasuk di Ethiopia dan Kenya, untuk mengembangkan infrastruktur jalan.
Wilayah itu dijadikan fokus investasi karena upah tenaga kerjanya murah, jaringan transportasinya memadai, pasarnya luas, dan konsumennya banyak.
Ethiopia juga menjadi mitra utama karena lokasinya yang strategis di dekat Djibouti, negara pelabuhan di mana China memiliki pangkalan militer angkatan laut.
Kehadiran China di perairan Ethiopia juga memungkinkan untuk mengakses pasar di Eropa melalui Terusan Suez.
Baca juga: Lewat Ethiopia, China Bidik Eropa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.