Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: Penjualan Rumah Turun hingga Nasib Proyek Infrastruktur

Kompas.com - 12/08/2018, 10:37 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya suku bunga kredit menyebabkan tingkat penjualan rumah pada kuartal II-2018 turun. Kabar tersebut menjadi berita terpopuler di kanal properti Kompas.com, sepanjang Sabtu (12/8/2018).

Sementara itu, rencana pemerintah menyelesaikan sejumlah proyek jalan tol hingga akhir 2019, juga tak kalah menarik untuk disimak.

Berikut kabar selengkapnya:

1. Penjualan rumah turun

Penjualan rumah selama kuartal II-2018 menurun 0,08 persen, atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang bertengger di angka 10,55 persen.

Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan -27,20 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hasil Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI) yang dilansir Kamis (9/8/2018) menunjukkan menurunnya penjualan pada triwulan II-2018 disebabkan oleh penurunan penjualan pada rumah tipe menengah -17,29 persen, dan rumah tipe besar -4,00 persen.

"Sedangkan penjualan rumah tipe kecil menguat dari -1,97 persen menjadi 11,00 persen," tulis BI.

Faktor utama yang menghambat pertumbuhan penjualan properti residensial pada triwulan II-2018 adalah tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR), batasan minimum uang muka atau Down Payment (DP) kredit rumah, pajak, dan kenaikan harga bahan bangunan.

Baca juga: Penjualan Rumah Turun

Ilustrasi jalan tolKementerian PUPR Ilustrasi jalan tol

2. Penyelesaian proyek jalan tol dikebut

Sejumlah proyek jalan tol terus dikebut penyelesaiannya agar dapat rampung tepat waktu.

Hingga akhir 2019 mendatang, pemerintah menargetkan dapat menyelesaikan jalan tol sepanjang 1.412,7 kilometer.

Dari panjang jalan tol tersebut, 810,95 kilometer di antaranya ditargetkan selesai dan beroperasi hingga akhir tahun 2018.

Sementara sisanya, sepanjang 568,8 kilometer ditargetkan rampung dan beroperasi pada 2019.

Kehadiran jalan tol diyakini akan menjadi salah satu solusi untuk mempersingkat waktu tempuh dan memudahkan proses distribusi barang dan jasa, serta masyarakat.

Diharapkan, harga kebutuhan logistik pun dapat ditekan seiring dengan semakin lancarnya proses distribusi.

Baca juga: 2019, Pemerintah Targetkan 1.412,7 Kilometer Tol Beroperasi

Tampak depan Restoran Plataran Menteng, Jakarta.Arsitag.com Tampak depan Restoran Plataran Menteng, Jakarta.

3. Gaya kolonial Plataran Menteng, lokasi deklarasi cawapres Jokowi

Restoran Plataran di Menteng, Jakarta Pusat dipilih calon presiden petahana, Joko Widodo, untuk mengumumkan pendampingnya secabagai calon wakil presiden, KH Ma'ruf Amin, beberapa waktu lalu.

Bila diperhatikan secara seksama, restoran yang terletak di Jalan HOS Cokroaminoto No 42, Menteng ini memiliki gaya arsitektur kolonial Belanda yang khas.

Dihimpun dari Plataran.com dan Destination.co.id, sebelum menjadi restoran, bangunan kuno ini merupakan kediaman seorang dokter berdarah campuran Indonesia-Tionghoa.

Arsitektur kolonial yang khas dapat dirasakan begitu Anda memasuki pintu depan. Suasana Indonesia zaman dahulu ingin ditunjukkan dengan kehadiran pintu kayu besar yang diukir.

Sungguh klasik dan unik.

Baca juga: Gaya Kolonial Plataran Menteng, Lokasi Deklarasi Cawapres Jokowi

Rekonstruksi rumah keluarga Lalu Muhammad Zohri di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Rekonstruksi rumah keluarga Lalu Muhammad Zohri di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.

4. Rumah Zohri hampir rampung

Direktorat Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR terus melanjutkan rekonstruksi rumah keluarga Lalu Muhammad Zohri, juara dunia lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/8/2018), rekonstruksi rumah yang berada di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, itu dilakukan bersama TNI dan saat ini progresnya sudah mencapai 95 persen.

Rumah itu dilaporkan tidak mengalami kerusakan meskipun rumah tetangga di sekitarnya rusak, bahkan ada yang runtuh.

Baca juga: Rekonstruksi Rumah Zohri Sudah 95 Persen

Ilustrasi infrastruktur.Kompas.com / Dani Prabowo Ilustrasi infrastruktur.

5. Menakar nasib proyek infrastruktur pasca Pilpres 2019

Pemilihan Presiden 2019 sudah di depan mata. Bila dihitung, maka masa efektif pemerintahan periode kali ini akan berjalan kurang dari setahun lagi.

Seperti diketahui, di era Joko Widodo-Jusuf Kalla pembangunan infrastruktur menjadi prioritas. Meski demikian, masih banyak pekerjaan yang belum selesai.

Lantas, bagaimana kelanjutan proyek tersebut setelah Pilpres 2019 selesai?

Baca juga: Menakar Nasib Proyek Infrastruktur Pasca Pilpres 2019 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com