Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolega, Merajut Dinamika Kreativitas Indonesia

Kompas.com - 09/08/2018, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Oleh karena itu, co-working space yang disediakan Koléga mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan itu. 

Saat membuka gerai perdana pada 2015 di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, kisah Rafi, Koléga sudah ramai "diburu" para start up.

Hal ini dimungkinkan karena pada saat itu, operator co-working space masih bisa dihitung jari sebelah tangan. Dan mereka adalah satu di antara tiga pebisnis lokal yang bersinergi sekaligus berkompetisi secara sehat.

Selain itu, Tebet merupakan kawasan yang cukup beken bagi kalangan anak muda Jakarta. Dengan lokasi relatif strategis ini, Koléga hadir sebagai tempat berkolaborasi bagi para startup, pelaku industri kreatif, freelancer, komunitas, entrepreneur, hingga mahasiswa.

Wajar bila patokan harga Rp 1 juta per bulan yang dikenakan bagi para pengguna ruang Koléga, dianggap pantas. Hingga kini, tingkat okupansi Koléga Tebet mencapai 100 persen. 

Tingginya kebutuhan ruang kerja bersama ini memotivasi Rafi membuka gerai berikutnya dengan level lebih tinggi. 

Menempati ruang seluas 750 meter persegi di Equity Tower Sudirman Central Business District (SCBD), Koléga menjadi incaran start up premium.

Menurut Rafi, klien-klien pengguna ruang kerja bersama di kawasan Sudirman itu sebagian merupakan perusahaan multinasional. Sebut saja perusahaan asal Korea Selatan.

Bagi mereka, harga sewa Rp 3,5 juta per bulan bukan kendala. Dengan angka senilai itu, para penyewa bisa mendapatkan ruangan berpendingin udara dengan konsep terbuka atau transparan, sambungan internet nirkabel kecepatan tinggi, alamat kantor, ruang pertemuan dan segala perlengkapannya, serta servis kualitas prima.

Dengan penawaran seperti ini, kinerja okupansi Koléga di Equity Tower tak pernah turun sejak dibuka tahun lalu, yakni 100 persen.

Tentu saja, hal ini membuat pelaku bisnis ruang kerja komunal kian tumbuh subur bak cendawan di musim hujan. Tak hanya Koléga, Jones Lang LaSalle mencatat terdapat lebih dari 10 pebisnis co-working space.

Sementara dalam catatan Kompas.com, terdapat 25 pelaku bisnis co-working space. Di antaranya UnionSpace, Konklav, WorkOut, dan EV Hive. 

Terbaru adalah WeWork dari Amerika Serikat yang langsung membuka tiga gerai sekaligus di Gama Tower, Revenue Tower, dan Sinarmas MSIG.

Sejumlah pengembang secara agresif merambah daerah.KOMPAS.com/RAM Sejumlah pengembang secara agresif merambah daerah.
Director Market Jones Lang LaSalle Albert DW menggambarkan fenomena ruang kerja bareng ini sebagai kue tart ukuran besar yang demikian seksi.

Kendati pasar perkantoran konvensional mengalami perlambatan akibat melubernya pasokan, namun masa depan ruang kerja bersama ini dinilai cerah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau