KOMPAS.com - Banyak arsitek kini berlomba-lomba untuk membangun gedung berbahan dasar kayu dibanding dengan baja dan besi.
Selain karena strukturnya yang ringan, bangunan kayu 10 lantai juga mampu menyerap 3.100 ton karbon, sebaliknya beton malah mengeluarkan 1.200 karbon.
Keunggulan lainnya adalah, kayu memiliki nilai estetika alam.
Beberapa material berbahan dasar kayu seperti CLT (Cross-Laminated Timber) dan Glulam (Glued Laminated Timber) sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembangunan.
Glulam merupakan salah satu jenis kayu komposit yang terbuat dari susunan lapisan kayu yang direkatkan satu sama lain.
Sedangkan CLT merupakan panel kayu yang terbuat dari beberapa lapisan kayu. Tiap lapisan merupakan kumpulan dari kayu gergaji padat yang direkatkan.
Berikut enam gedung tertinggi yang dibangun dengan material kayu:
Brock Commons Tallwood House - Vancouver
Bangunan ini mampu menampung 404 siswa serta menjadi bagian dari University of British Columbia (UBS).
Gedung ini menghabiskan dana 52 juta dollar AS untuk pembangunan. Bagian dinding apartemen 18 lantai ini terbuat dari glulam atau glulam. Sedangkan bagian lantai terbuat dari material CLT.
Uniknya bangunan ini hanya membutuhkan waktu 70 hari untuk proses pembangunan, empat bulan lebih cepat dari perencanaan.
Brock Commons Tallwood House dirancang oleh Acton Ostry Architect dan berkolaborasi dengan Fast + Epp serta penasihat bangunan kayu, Architekten Hermann Kaufmann dari Austria.
The Tree – Norwegia
Material kayunya menggunakan kayu glulam dengan ketebalan setengah meter, sementara dinding dan lantai gedung menggunakan bahan CLT.
Pengembang The Tree, the Bergen and Omegn Building Society memercayai penggunaan material kayu dalam konstruksi mengunci 21 ribu ton emisi karbon dioksida.
25 King – Brisbane
Aspek kayu juga ditampilkan dalam setiap interior ruangan, mulai dari lantai hingga bagian atap.
Gedung perkantoran ini rencananya mampu menampung hingga 600 orang dan akan selesai pada 25 Oktober mendatang.
Dalston Lane -London
Bangunan dengan ketinggian 33 meter ini merupakan gedung dengan konstruksi yang menggunakan material CLT pada hampir seluruh bagiannya. Hal ini dibuktikan dengan bahan CLT yang digunakan di 10 lantai bangunan, mulai dari lantai, tangga, dinding, hingga eksterior bangunan.
Pemilihan CLT sebagai bahan baku pembuatan bukan tanpa alasan. Material CLT lebih ringan 30 persen dibanding semen atau baja pada umumnya.
Meski dibuat dari bahan CLT, semen dan baja masih tetap digunakan khususnya untuk basement hingga ground floor. Hal ini dilakukan untuk mencegah bangunan mudah rusak karena air.
The Cube – London
Bangunan ini pernah menjadi pemenang Evening Standard New Homes Award sebagai Developments of Outstanding Architectural Merit 2015.
Forte – Melbourne
Dirancang dan dibangun oleh pengembang Lendlease, gedung ini diklaim mampu mengurangi emisi karbon dioksida hingga 1.400 ton. Forte selesai dibangun hanya dalam waktu 11 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.