Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Kali Sentiong Tak Cukup Hanya 2 Minggu

Kompas.com - 28/07/2018, 23:24 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersisa 22 hari lagi Asian Games 2018 akan digelar. Namun, Jakarta sebagai tuan rumah penyelenggaraan event olahraga terbesar di Asia ini masih punya banyak pekerjaan rumah.

Salah satunya menetralisasi bau menyengat di Kali Sentiong, yang lokasinya berdekatan dengan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Tak heran bila persoalan bau ini mendapat sorotan publik. Sebab, menurut rencana, para atlet nantinya akan menikmati makan pagi, siang, dan malam, di tenda yang letaknya bersebelahan dengan kali ini.

Sejak dua pekan terakhir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mengurangi bau tidak sedap itu.

Tidak hanya Kali Item di kawasan Wisma Atlet Kemayoran yang berwarna hitam pekat. Aliran kali di sekitarnya juga memiliki kondisi hitam dan berbau, Rabu (25/7/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Tidak hanya Kali Item di kawasan Wisma Atlet Kemayoran yang berwarna hitam pekat. Aliran kali di sekitarnya juga memiliki kondisi hitam dan berbau, Rabu (25/7/2018).
Mulai dari memasang jaring hitam atau waring, pemasangan pagar tanaman, hingga penerapan sejumlah teknologi peningkatan baku mutu air dengan pemasangan sejumlah alat, salah satunya nano bubble.

Terbaru, Pemprov DKI berencana menyemprot cairan pewangi ke kali untuk mengurangi bau tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Coba Semprotkan Pewangi ke Kali Item

Namun, Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali mengkritik, langkah Pemprov DKI yang menutup Kali Sentiong dengan waring.

Ia menilai, apa yang dilakukan Pemprov DKI berbahaya karena dapat memicu ledakan yang disebabkan gas metana yang terbentuk dari dalam kali.

Firdaus mengatakan, badan air yang ditutup bisa membuat ruang di Kali Item tidak teraliri oksigen. Hal itu akan menimbulkan dekomposisi material organik yang menghasilkan gas metana.

Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.
"Jadi gas metana bisa meledak. Ada percikan sedikit saja bisa meledak," kata Firdaus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/7/2018).

Menurut Firdaus, gas metan bisa timbul meskipun kain waring yang menutup kali tersebut berlubang-lubang. Sebab, oksigen yang masuk masih terhambat.

Sementara itu, ahli pengelolaan udara dan limbah yang juga guru besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Enri Damanhuri, menilai pemasangan waring tak akan efektif mengurangi bau tak sedap di Kali Item.

"Oh saya kira nggak, nggak bisa. Apalagi jaringnya dalam bentuk jaring yang agak terbuka ya. Mungkin kalau terpal bisa, tapi bermasalah kan. Jaring aja sih ya tetap keluar baunya. Tapi paling tidak secara estetika tertutupi," kata Enri seperti dilansir dari BBC Indonesia.

Bukan tanpa penanganan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, persoalan yang terjadi di Kali Sentiong merupakan persolan lama.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi Kali Item, Kemayoran, yang telah ditutupi kain waring berwarna hitam, Sabtu (20/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi Kali Item, Kemayoran, yang telah ditutupi kain waring berwarna hitam, Sabtu (20/7/2018).
Wajah kali yang biasa disebut Kali Item itu hitam, kotor, dan bau. Kondisi itu, sebut Anies, merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.

"Jika yang mengelola Jakarta dulu memperhatikan ini, kita enggak punya warisan Kali Item. Ini karena (Kali Item) dulu enggak diperhatikan, jadi kita punya warisan Kali Item," ujar Anies.

Namun, menurut Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana, pihaknya rutin membersihkan Kali Sentiong termasuk di aliran samping Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, atau yang biasa disebut Kali Item.

Pembersihan ini pun diakui sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Ini saya baru bisa cerita pada zaman saya dan Pak Isnawa (Kadis Lingkungan Hidup) masuk Dinas Kebersihan pada 2015 ya. Kalau yang dulu-dulu pasti sudah ada pembersihan, tetapi saya enggak tahu persis," ujar Ali ketika dihubungi, Rabu (25/7/2018).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menghilangkan bau dan warna hitam aliran Kali Item yang berada di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menghilangkan bau dan warna hitam aliran Kali Item yang berada di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).
Ali mengatakan, selama ini sudah ada pembagian petugas untuk membersihkan 13 sungai besar. Petugas juga dibagi untuk membersihkan anak sungai dan saluran penghubung.

Menurut dia, petugas juga sudah ditugaskan membersihkan sampah di Kali Item.

"Sudah kami petakan, kami ploting juga petugas dengan sarana pendukungnya. Di beberapa titik tangkapan sampah kami bikin sekat-sekatan, termasuk di Kali Sentiong dan Kali Item ini," ujar Ali.

Namun, Ali hanya melakukan pembersihan sampah saja. Penjernihan air merupakan hal yang lain dan menjadi tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air.

Kini, pemerintah pusat turun tangan membantu Pemprov DKI dalam menangani persoalan ini. Menurut Firdaus, upaya yang dilakukan yakni dengan 'mengganti' air di Kali Item dari aliran lain.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya mengurangi bau di Kali Sentiong, atau Kali Item, di Kemayoran, Jakarta Pusat.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya mengurangi bau di Kali Sentiong, atau Kali Item, di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kementerian PUPR menggelontorkan air dari Bendung Katulampa, Bogor melalui Kali Baru Timur ke Kali Sentiong dengan cara membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong).

Sejak Selasa (24/7/2018), 27 pompa mobile milik pemerintah pusat dan Pemprov DKI sudah bekerja memompa air dari hulu Kali Sentiong, lewat Kali Item, ke hilir di Kali Sunter.

Pompa milik PUPR dibutuhkan karena kapasitanya lebih besar dari milik DKI.

"Kita enggak mau menampilkan wajah yang ini...Kita pemerintah pusat selalu open," ujar Firdaus saat dihubungi wartawan, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: Cara Pemerintah Pusat Bantu DKI Hilangkan Bau Kali Item

Penanganan kurang maksimal

Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Bernardus Djonoputro menilai, penanganan Kali Sentiong seharusnya berjalan simultan dengan penanganan persoalan yang terjadi di 13 aliran sungai lainnya yang mengalir di Kota Jakarta.

Pasalnya, setiap kali yang ada di Jakarta kondisinya saling terkait, sehingga memerlukan perhatian serius dan berkelanjutan dari pemerintah.

Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja memasang jaring-jaring untuk menutupi aliran Kali Sentiong atau Kali Item di Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018). Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon untuk mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.
"Penanganan harus dilakukan dari hulu ke hilir itu yang wajib dilakukan. Tidak bisa menangani sungai hanya Sentiong saja. Harus keseluruhan hulu ke hilir sampai ke Teluk Jakarta," kata Bernardus kepada Kompas.com, Sabtu (28/7/2018).

Ia mengatakan, kecenderungan pemerintah, baik pemerintah saat ini maupun sebelumnya, hanya menangani persoalan secara sesaat.

Misalnya, ketika ada kegiatan besar akan dilaksanakan seperti Asian Games, pemerintah baru bahu membahu mengatasi persoalan.

"Kalaupun dilakukan (penanganan) itu harus dilakukan bukan untuk dua minggu tapi seterusnya. Supaya persoalan ini benar-benar selesai," kata dia.

Diperlukan koordinasi terstruktur antara pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta, serta pemda di sekitarnya, bila memang benar menginginkan masalah seperti bau di Kali Sentiong tidak terjadi lagi di masa depan.

Kompas TV Kali Sentiong yang menjadi sorotan karena bau dan tampilannya hari ini (28/7) kembali dibersihkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau