Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seru di Balik Pembuatan Peta Transportasi Massal Jakarta

Kompas.com - 27/07/2018, 15:37 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Tim kartografi juga harus menyisir tempat-tempat pemberhentian untuk menemukan hal unik dan informasi mengenai fasilitas pelengkap di lokasi tersebut.

"Seru survei di jalanan, apakah di sini ada bus stop, apakah tempat ini bisa diakses para penyandang disabilitas, hal-hal yang sangat detail itu ciri khas dari yang saya temukan di tim ini," tutur Maulana.

Masalah dan tantangan yang dihadapi

Menurut Maulana, masalah yang dihadapi dalam membuat peta transportasi massal terintegrasi ini adalah kurangnya informasi mengenai perubahan rute, sehingga tim harus turun ke jalan untuk jemput bola.

Keterbukaan informasi antar instansi operator transportasi publik juga dinilai masih minim.

“Untuk Jakarta kami harus akui antar operator transportasi publik belum bersinergi dengan baik secara kelembagaan,” ungkap Maulana.

Meskipun, setiap operator transportasi seperti kereta dan BRT hingga kota-kota penyangga telah memiliki peta transportasi sendiri.

Namun hal ini menjadi tantangan ketika tim kartografi harus menggabungkan rute tersebut menjadi satu kesatuan.

“Untuk menggabungkan jadi satu merupakan problem tersendiri, sebenarnya kalau kami melakukan bersama-sama bisa kami atasi,” tutur Maulana.

Halte bus.Thinkstock Halte bus.
Kendala lain yang harus dihadapi adalah adanya perubahan rute. Riki Gusmara, anggota tim kartografi lainnya menyampaikan, setiap saat mereka harus turun ke jalan dan mencari tahu sendiri apabila terdapat perubahan rute transportasi.

“Kadang-kadang informasi tentang rute baru harus kami survei sendiri. Kami harus catat sendiri. Harus kerja ekstra buat peta ini agar lebih akurat dan bermanfaat buat orang-orang,” ujar dia.

Kurangnya minat orang Indonesia dalam membaca peta juga menjadi perhatian serius bagi tim kartografi.

Hal ini menjadi tantangan bagaimana peta yang mereka buat bisa dibaca dengan mudah oleh masyarakat.

Anggota tim kartografi FDTJ

  • Adriansyah Yasin Sulaeman (20) Spatial Development Student,
  • Fagra Hanif (24) Freelance, 
  • Maulana Gituri (25) Transport Associate,
  • Hafizh Irhamna (18) Public Policy Student,
  • Riki Gusmara (21) mahasiswa,
  • Fathiafif Mahasin (19) Urban and Regional Planning Student,
  • M. Bagas R Wijaya (24 ) Pegawai swasta,
  • Rheza Rivana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau