Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Menarik: Komparasi Tarif Tol JORR hingga MRT Singapura Merugi

Kompas.com - 05/07/2018, 09:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana integrasi transaksi tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) menjadi kabar terpopuler di kanal properti Kompas.com, sepanjang Rabu (4/7/2018).

Kendati belum bisa dipastikan kapan integrasi tersebut akan dilaksanakan, namun ada baiknya Anda menyimak perbandingan tarif sebelum dan sesudah integrasi.

Kabar lain yang tak kalah menarik yaitu soal penetapan tarif Tol Solo-Ngawi yang lebih rendah dari usulan pengelola.

Berikut berita selengkapnya:

1. Simak perbandingan tarif tol JORR sebelum dan sesudah integrasi

Saat ini masyarakat masih perlu melakukan dua hingga tiga kali transaksi ketika melakukan perjalanan jauh melintasi Tol JORR.

Pascaintegrasi dilaksanakan, transaksi tersebut cukup dilakukan sekali. Selain itu, tarif yang harus dibayar juga lebih rendah ketika melakukan perjalanan jauh.

Namun, bagi mereka yang melakukan perjalanan pendek, ada kenaikan sekitar 57,8 persen, dari Rp 9.500 menjadi Rp 15.000 untuk kendaraan Golonga I atau kendaraan pribadi.

Selengkapnya bisa dibaca di sini Simak Perbandingan Tarif Tol JORR Sebelum dan Setelah Integrasi

MRT SingapuraShutterstock MRT Singapura

2. MRT Singapura merugi Rp 1 triliun

SMRT selaku operator mass rapid transit ( MRT) Singapura mengalami turbulensi bisnis. Perusahaan merugi besar seiring anjloknya jumlah penumpang.

Sebagaimana dilaporkan Channel News Asia, Senin (2/7/2018), SMRT mencatat kerugian setelah pajak senilai 86 juta dollar Singapura (setara Rp 905 miliar) untuk periode 2018 yang berakhir 31 Maret lalu.

Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, SMRT mampu meraup laba setelah pajak sebesar 26 juta dollar Singapura (setara Rp 274 miliar).

Selanjutnya simak di sini MRT Singapura Merugi Hampir Rp 1 Triliun

Ilustrasi pengembangwww.shutterstock.com Ilustrasi pengembang

3. 196 pengembang properti Jawa Barat gulung tikar

DPD REI Jawa Barat mencatat 40 persen dari total 490 pengembang di wilayah Jawa Barat, berhenti beroperasi. Itu artinya sebanyak 196 pengembang properti gulung tikar.

Menurut Ketua DPD REI Jawa Barat Joko Suranto, fenomena bergugurannya pengembang terjadi sejak 2014 saat sektor properti mulai melambat hingga Mei 2018.

"Bahkan, tahun ini lebih parah dari tahun 2017. Masih ada potensi pengembang lainnya yang saat ini bertahan, bisa stop beroperasi," ujar Joko kepada Kompas.com, Senin (2/7/2018).

Joko menjelaskan, pengembang yang tak sanggup bertahan itu merupakan pengembang yang selama ini bergerak di sektor perumahan murah dan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Ulasannya ada di sini 196 Pengembang Properti Jawa Barat Gulung Tikar

Kondisi terkini proyek Tol Balikpapan-Samarinda, Rabu (4/7/2018).Dokumentasi Jasamarga Balikpapan Samarinda Kondisi terkini proyek Tol Balikpapan-Samarinda, Rabu (4/7/2018).

4. Tol pertama di Kalimantan beroperasi tahun depan

Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda terus mengalami akselerasi pembangunan.

Hal ini ditandai dengan kemajuan konstruksi fisik yang telah mencapai 61,90 persen hingga akhir Juni 2018.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) melakukan berbagai upaya percepatan guna memenuhi target operasional pada awal 2019 mendatang.

Direktur Utama JBS STH Saragi mengungkapkan, selain kemajuan pembangunan fisik, proyek jalan bebas hambatan perdana di Kalimantan ini juga mengalami kemajuan pembebasan lahan.

"Pengadaan lahannya sudah tembus level 95,47 persen," kata Saragi dalam keterangan tertulis, Rabu (4/7/2018).

Selengkapnya Tol Pertama di Kalimantan Beroperasi Tahun Depan

Tol Solo-NgawiPT Jasamarga Solo Ngawi Tol Solo-Ngawi

5. Tarif tol Solo-Ngawi lebih murah dari usulan

Ruas Kartasura-Sragen sepanjang 35,22 kilometer yang merupakan salah satu segmen dari Jalan Tol Solo-Ngawi siap diresmikan dalam waktu dekat.

Tol tersebut diyakini bakal memangkas waktu tempuh dan meningkatkan mobilitas masyarakat Solo dan sekitarnya.

Lantas berapa tarif tol yang rencananya dibuka resmi pada Juli ini?

Menurut Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), David Wijayatno, tarif yang harus dibayar masyarakat untuk kendaraan golongan I adalah Rp 1.000 per kilometernya.

Sedangkan untuk golongan II dan golongan III, tarif yang diberlakukan Rp 1.500 untuk setiap kilometer.

Sementara golongan IV dan V dikenakan tarif sebesar Rp 2.000 per kilometer.

“Ini sudah lebih rendah dari usulan kami dulu, yaitu Rp 1.300 untuk golongan I. Bahkan untuk golongan IV dan V kalau yang dulu biasanya tiga kalinya, sekarang hanya dua kalinya,” ungkap David kepada Kompas.com, Senin (2/7/2018) siang.

Selengkapnya Tarif Tol Solo-Ngawi Lebih Murah dari yang Diusulkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com