Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Ini Bisa Menjaga Suhu Ruangan Tetap Sejuk

Kompas.com - 04/07/2018, 22:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seringkali rumah tak mampu melindungi penghuninya dari sengatan panas. Untuk membantu menguranginya, Anda bisa menanam beberapa jenis tanaman yang mampu menjaga suhu agar tetap sejuk.

Tanaman hias dalam ruangan (indoor plant) tak hanya berfungsi sebagai pajangan saja. Tetapi juga bisa mengurangi pencemaran udara di dalam ruangan.

Jenis tanaman ini menyerap bahan pembuat polusi melalui lubang kecil pada mulut daun yang terbuka. Tanaman hias dalam ruangan yang umum digunakan, bisa menghilangkan sejumlah bahan pencemar ruangan.

Tanaman yang sesuai dapat mengurangi suhu ruangan. Ditambah dengan uap air yang dilepaskan membantu menjaga kelembapan dalam ruangan hingga 30 sampai 60 persen. Selain itu tanaman ini juga mampu mencegah retak pada kayu.

Philodendron, Spider Plant, Golden Pothos merupakan tanaman yang paling efektif dalam menyerap molekul formaldehid.

Palem bambu (Chamaedorea seifrizii)

Jenis tanaman ini sangat populer digunakan sebagai pajangan dan dekorasi ruangan. Untuk mengurangi panas di dalam rumah, palem bambu mampu mengurangi zat bensena, formaldehid, dan karbon monoksida dari udara.

Sri Rejeki atau Chinese Evergren (Aglaonema modestum)

Merupakan tanaman hias populer dari kelompok talas-talasan. Habitat asli tanaman ini ada di hutan tropis.

Sirih Gading atau Golden Pothos

Tanaman ini sangat mudah untuk ditanam. Selain itu, bentuknya yang kecil juga bisa ditempatkan dimana saja. Sirih Gading dikenal dari warna daunnya yang belang dengan warna hijau dan kuning cerah.

Tanaman ini akan menjaga udara tetap sejuk dan segar. Sirih Gading dapat hidup dengan baik di media tanam air putih.

Sanseviera (Sanseviera trifasciata)

Sanseviera merupakan jenis tumbuhan yang direkomendasikan oleh NASA untuk membantu membersihkan udara.

Tanaman ini menyediakan oksigen pada malam hari dan menjaga suhu tetap dingin dan menyerap sejumlah besar racun dari udara.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau