Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saldo "E-toll" Tidak Cukup, Masalah Elektronifikasi

Kompas.com - 11/06/2018, 13:39 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektronifikasi atau transaksi non-tunai di jalan tol sudah diberlakukan sejak akhir Oktober 2017. Namun, dalam pelaksanaannya, tidak selamanya berjalan dengan baik.

Salah satunya seperti yang terjadi di ruas tol milik PT Waskita Toll Road (WTR), anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, beberapa pengguna jalan tol tidak memiliki saldo elektronik yang cukup saat bertransaksi di gerbang tol.  

“Umumnya saldo kartu enggak mencukupi. Akhirnya si pengendara membayar uang tunai ke petugas yang ada di lapangan untuk diisi saldonya,” ujar Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto ketika dihubungi Kompas.com, Senin (11/6/2018).

Menurut dia, masalah yang terjadi di lapangan terkait elektronifikasi hanya sedikit, jumlahnya di bawah 1 persen.

Dia mengaku salah satu kejadian soal transaksi non-tunai itu misalnya di ruas Tol Sewaka-Gandulan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, yang merupakan perbatasan tol fungsional. Namun, masalah itu bisa diselesaikan berkat bantuan petugas di lapangan.

Herwidiakto mengatakan, ruas tol operasional yang dikelola PT Waskita Toll Road saat ini ada tiga, yaitu Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Becakayu.

Dari ketiga ruas tol tersebut, semuanya sudah menggunakan transaksi non-tunai. Sedangkan untuk ruas tol yang sekarang masih fungsional nantinya disipakan juga untuk transaksi non-tunai.

“Sekarang yang operasional sudah non-tunai semua. Kalau yang masih fungsional sedang disiapkan untuk elektronifikasi juga,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, saat orang menempel kartu di alat pembaca elektronik (reader), dibutuhkan waktu rata-rata 3 detik.

Berbeda saat sistem transaksinya masih tunai, waktu yang diperlukan di atas 6 detik. Belum lagi lamanya pengemudi mengendarai mobilnya.

Seandainya ada laporan mengenai tidak berfungsinya reader, lanjutnya, pihaknya akan segera menindaklanjuti. Biasanya dengan menutup dulu gardu tol tersebut dan melakukan setting ulang pada reader yang bermasalah itu.

“Kalau ada laporan tentu segera kami tindak lanjuti. Biasanya tutup dulu, baru reader-nya harus setting ulang,” tuturnya.

Herwidiakto berharap dengan semakin canggihnya teknologi, reader tersebut bisa berfungsi lebih cepat demi kelancaran lalu lintas kendaraan di gerbang tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau