Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Jembatan Terpanjang di Indonesia

Kompas.com - 08/06/2018, 16:45 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah jembatan menjadi ikon kebanggaan beberapa daerah di Indonesia.

Tak hanya itu, jembatan juga kerap menjadi tujuan wisata. Dari sejumlah jembatan di Indonesia, berikut adalah 6 jembatan terpanjang di Indonesia:  

1. Jembatan Suramadu

Jembatan yang menghubungkan antara wilayah Pulau Jawa dan Pulau Madura ini membentang di atas Selat Madura.

Jembatan yang memiliki panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter ini diresmikan pada Juni 2009.

Dengan panjang hingga ribuan meter, Jembatan Suramadu menjadi jembatan terpanjang di Indonesia.

Selain itu, Jembatan Suramadu menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan

Salah satu penumpang Kapal Layar Mesin HOS Tjokroaminoto memotret Jembatan Suramadu dari sisi bawah, Rabu (9/3/2016), di Surabaya, Jawa Timur. Selat Madura, terutama di sekitar Jembatan Suramadu, memiliki potensi wisata bahari yang dapat dikembangkan baik dari sisi Bangkalan, Madura, maupun sisi Surabaya. Pengembangan potensi wisata bahari penting untuk merespons surutnya minat warga menaiki kapal penyeberangan dari Surabaya ke Madura.KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTRO Salah satu penumpang Kapal Layar Mesin HOS Tjokroaminoto memotret Jembatan Suramadu dari sisi bawah, Rabu (9/3/2016), di Surabaya, Jawa Timur. Selat Madura, terutama di sekitar Jembatan Suramadu, memiliki potensi wisata bahari yang dapat dikembangkan baik dari sisi Bangkalan, Madura, maupun sisi Surabaya. Pengembangan potensi wisata bahari penting untuk merespons surutnya minat warga menaiki kapal penyeberangan dari Surabaya ke Madura.
dua lajur darurat selebar 2,75 meter.

Suramadu juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor di setiap sisi luar jembatan.

Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian, yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama.

2. Jembatan Pasupati

Jembatan Pasupati menghubungkan jalan Terusan Pasteur dengan Jalan Surapati dan melewati Cikapundung.

Nama Pasupati ini menggantikan  nama sebelumnya Paspati yang dalam bahasa Sunda berarti “Pas mati”.

Kemudian, berubah menjadi Pasupati yang merupakan singkatan dari Jalan Pasteur dan Jalan Surapati.

Pasupati merupakan ikon Kota Bandung yang memiliki panjang sekitar 2.800 meter dan lebar 21.53 meter.

Pembangunan Jembatan ini dilakukan sejak 1920-an. Namun, setelah beberapa tahun terbengkalai, baru pada Juni 2005 jembatan ini mulai digunakan.

3. Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah

Jembatan ini terletak di Siak, Provinsi Riau, membentang di atas Sungai Siak dan menghubungkan Kabupaten Siak dan Kota Siak Sri Indrapura.

Pembangunan jembatan ini untuk memperlancar transportasi Kabupaten Siak dengan Kota Pekanbaru sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat di samping melewati sungai.

Jembatan Siak 2 di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018). KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Jembatan Siak 2 di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (9/3/2018).
Jembatan Siak memiliki panjang 1.196 meter dan lebar 16.95 meter.

Selain itu,   jembatan ini juga memiliki akses trotoar selebar 2,25 meter di kanan dan kiri jembatan.

Pembangunan jembatan dimulai sejak tahun 2002 dan akhirnya mulai diresmikan pada 11 Agustus 2007.

4. Jembatan Merah Putih

Jembatan Merah Putih menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka) di Kecamatan Sirimau pada sisi utara, dan Desa Hative Kecil/Galala di Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan.

Pembangunan jembatan ini dimulai sejak 17 Juli 2011 dan diresmikan pada 4 April 2016.

Dengan adanya Jembatan Merah Putih, waktu tempuh dari Bandara Pattimura dengan pusat Kota Ambon menjadi lebih cepat.

Jembatan ini mempunyai panjang 1.140 meter yang terbagi ke dalam tiga bagian.

Jembatan pendekat di Desa Poka 520 meter, di sisi Desa Galala 320 meter dan jembatan utama 300 meter. Sementara, lebarnya 22,5 meter. 

5. Jembatan Ampera

Siluet saat senja di Jembatan Ampera yang melintang di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/8/2016). Sungai Musi menjadi bagian dari kehidupan warga Palembang dengan sejumlah akar budaya yang terdapat di sepanjang aliran sungai.KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Siluet saat senja di Jembatan Ampera yang melintang di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/8/2016). Sungai Musi menjadi bagian dari kehidupan warga Palembang dengan sejumlah akar budaya yang terdapat di sepanjang aliran sungai.
Jembatan Ampera berada di Palembang, Sumatera Selatan, menghubungkan daerah seberang Ulu dan seberang Ilir yang terpisah oleh Sungai Musi.

Jembatan ini menjadi ikon kota Palembang, dengan panjang 1.117 meter dan lebar 22 meter. Pembangunan jembatan dimulai pada April 1962 dan diresmikan tahun 1965.

Saat peresmian, jembatan ini bernama Jembatan Bung Karno. Namun, setelah pergolakan politik tahun 1966 diganti menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat)

6. Jembatan Barito

Jembatan Barito menghubungkan antara Banjarmasin menuju Palangkaraya, yang terbentang di atas Sungai Barito. Jembatan ini diresmikan pada 24 April 1997.

Jembatan Barito juga dikenal dengan Jembatan Pulau Bakut yang merujuk pada nama pulau kecil di bawah jembatan ini.

Jembatan Barito mempunyai panjang 1.082 meter dan lebar 10.37 meter. Selain itu, memiliki ketinggian ruang bebas di bawah jembatan antara 15-18 meter. 

Kompas TV Warga di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat memilih ngabuburit di jembatan terapung.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com