Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Modern, Bisnis Properti Paling Menjanjikan Saat Ini

Kompas.com - 25/05/2018, 15:50 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis pergudangan modern terpadu dinilai sebagai sektor yang paling menjanjikan untuk saat ini.

Financial Head and Investor Relation PT Mega Manunggal Property Tbk Asa Siahaan mengutarakan hal tersebut usai RUPS di Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Asa mengatakan, disebut menjanjikan dan peluang besar karena masih sedikit pemain yang menekuninya.

Baca juga: Kembangkan 3 Gudang, MMLP Siapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun

"Untuk pasar Indonesia hanya beberapa. Kami salah satunya. Jadi, market-nya besar, tapi share-nya (pemain) sedikit," ujar Asa.

Pernyataan Asa diperkuat riset Jones Lang LaSalle yang melaporkan bahwa kebutuhan gudang modern terpadu, baik dari pengembang maupun penyewa, semakin menguat dari waktu ke waktu.

Hal ini sejalan dengan perkembangan pasar yang dinamis namun tidak disertai pasokan yang memadai.

Dalam catatan JLL, hingga saat ini hanya terdapat 1,3 juta meter persegi gudang modern terpadu yang tersedia di pasar dengan tingkat hunian di atas 95 persen.

"Ini menandakan para penyewa agresif mencari ruang ekspansi bisnis namun pilihan demikian terbatas," kata Head of Research JLL James Taylor dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (25/5/2018).

Menurut James, sektor logistik dan kelompok pengusaha barang konsumsi yang bergerak cepat merupakan penyewa utama pergudangan.

Jika digabungkan, kelompok-kelompok ini menempati tak kurang dari 70 persen dari stok gudang modern terpadu yang ada.

Demikian halnya dengan e-commerce, walaupun masih dalam masa pertumbuhan merupakan sumber permintaan yang tumbuh pesat.

Contohnya, raksasa e-commerce Lazada membutuhkan gudang kedua mereka di Depok yang tengah dibangun oleh PT Mega Manunggal Property Tbk.

"Kami telah mengidentifikasi sekitar setengah juta meter persegi pasokan masa depan yang akan selesai dibangun dalam beberapa tahun mendatang," tambah James.

Adapun harga sewa yang dipatok saat ini berkisar antara Rp 60.000 hingga 80.00 meter persegi per bulan.

James memprediksi harga sewa ini bakal naik 5 persen hingga 6 persen.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau