Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-teror Bom, PHRI Sebut Hunian Hotel Tetap Stabil

Kompas.com - 15/05/2018, 22:00 WIB
Erwin Hutapea,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memberi tanggapan atas terjadinya sejumlah teror bom di Kota Surabaya, dan Sidoarjo, terhadap kondisi bisnis perhotelan di Indonesia.

Menurut Hariyadi, secara umum bisnis perhotelan tidak ada masalah dan semua berjalan seperti biasa. Masyarakat masih bisa mengelola isu dan tidak langsung merasa trauma.

“Tingkat hunian hotel masih bagus. Dari Surabaya pun tidak ada laporan pembatalan pesanan kamar, kondisinya relatif stabil,” ujar Hariyadi Sukamdani saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/5/2018) malam.

Baca juga: Bisnis Hotel Belum Pulih

Dia menambahkan, tingkat hunian hotel di Surabaya pada minggu lalu antara 65 sampai 70 persen. Angka itu tidak mengalami banyak perubahan secara regional.

Mengenai kiat menghadapi kondisi pasca-pengeboman di Surabaya agar bisnis perhotelan bisa terus bertahan, Hariyadi menuturkan, salah satunya yaitu pengamanan dari pihak kepolisian harus cepat.  

“Kita tidak perlu ikut panik, operasional hotel tetap seperti biasa. Cukup dengan memperketat pengamanan di hotel, dampaknya diminimalisasi, dan gerak cepat,” ucapnya.

Begitu pula dengan kondisi perhotelan di Jakarta, menurut dia, tidak mengalami masalah. Sama halnya dengan bisnis ritel juga tidak terpengaruh.

“Selama ini PHRI memiliki hubungan dekat dengan kepolisian karena hotel merupakan ruang publik, jadi harus selalu diantisipasi,” tuntas Hariyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com