Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Hotel Belum Pulih

Kompas.com - 10/05/2018, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan pasokan hotel baru di Jakarta mengalami perlambatan sejak 2016.

Pada tahun tersebut, jumlah kamar baru menurun sebesar 45 persen secara tahunan dan jumlah proyek menurun 24 persen.

Penurunan ini berlanjut pada 2017, dengan jumlah kamar dan proyek turun sebesar 64 persen dan 69 persen dibandingkan dengan 2016.

"Keinginan (pengusaha) untuk membangun hotel baru menurun, karena tingkat hunian dan tarif kamar belum pulih," ujar Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto dalam risetnya yang dikutip Kompas.com, Kamis (10/5/2018).

Selain itu, imbuh Ferry, pembiayaan untuk hotel baru proyek terbatas, karena bank sekarang lebih berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman untuk pengembangan hotel.

Pada saat yang sama waktu, permintaan untuk kamar hotel bertambah moderat, tetapi tidak
sejalan dengan pertumbuhan pasokan.

Berdasarkan riset Colliers, Jakarta setidaknya memiliki 2.488 kamar baru sampai akhir 2018. Kamar ini terdiri dari 836 kamar hotel bintang 3, 815 hotel bintang 4 kamar dan 837 kamar hotel bintang 5.

Adapun secara kumulatif, pada kuartal I-2018, jumlah hotel bintang 4 mencapai hampir 16.000 kamar, bintang 5 sekitar 13.000 kamar, dan bintang 3 sekitar 11.000 kamar.

Sedangkan dari segi proyek, sepanjang kuartal I-2018 ada sebanyak hampir 40 proyek hotel bintang 5, 70 proyek hotel bintang 4, dan lebih dari 80 proyek hotel bintang 3.

Sementara itu, rata-rata tarif harian atau average daily rate (ADR) pada kuartal I-2018 masih berkisar 80 dollar AS per kamar.

Angka tersebut tidak terpaut jauh dibandingkan pada akhir 2017. Rata-rata tarif harian tertinggi tercatat pada Februari 2014 silam yang mencapai di atas 100 dollar AS per kamar.

"ADR diharapkan sedikit meningkat hingga Maret, namun masih terlalu dini untuk menentukan kondisi keseluruhan pasar hotel di Jakarta," sebut Ferry.

Dari segi hunian, pada kuartal I-2018, rata-rata okupansi atau average ocupancy rate (AOR) di Jakarta adalah 60 persen. Ke depan, permintaan hotel sebagian besar kamar akan dipicu oleh beberapa acara besar.

"Kami mengharapkan keseluruhan AOR mencapai 62 persen pada akhir 2018," tulis Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau