SEATTLE, KOMPAS.com - Kasus kamera tersembunyi di dalam toilet tak hanya terjadi di gerai Starbucks Kanada. Hal serupa juga ditemukan di gerai Starbucks Amerika Serikat.
Untuk diketahui, sebuah gerai Starbucks di Toronto, Kanada, diduga memasang kamera pengintai pada toiletnya.
Polisi Toronto bergegas menangani kasus tersebut. Mereka mendapat laporan pada Rabu (9/5/2018) sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Ketika tiba, polisi diberi penjelasan oleh manajer toko bahwa adanya kamera pengintai dalam toilet diketahui oleh seorang konsumen.
Baca juga: Ditemukan Kamera Pengintai di Toilet Starbucks, Polisi Turun Tangan
Kamera mini itu disembunyikan pada stop kontak yang mengarah persis ke arah kloset. Kamera diduga bisa merekam secara jelas dan detail aktivitas pengguna toilet.
Nah, rupanya kamera pengintai masuk toilet bukan hal baru bagi kedai kopi kelas wahid itu.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, kasus kamera dalam toilet turut mewabah di Negeri Paman Sam.
Tidak diketahui persis sudah berapa lama kamera itu terpasang di sana. Sebab, pihak kepolisian masih melakukan investigasi.
Akan tetapi, kepolisian setempat menyebutkan, kamera itu telah merekam sekitar 25 video. Termasuk, aktivitas sejumlah tamu saat menggunakan fasilitas toilet.
"Ada sekitar 8-10 pria serta wanita yang terekam ketika masing-masing mereka menggunakan toilet," ujar juru bicara kepolisian.
Rutin dicek
Menanggapi penemuan benda terlarang dalam toilet gerai-gerainya, Starbucks menyebut rutin mengecek kondisi ruangannya.
Kasus penemuan kamera terlarang juga menjadi cambuk untuk menggiatkan pengecekan toilet.
Menurut Manajer Senior Komunikasi Starbucks Tim Gallant, pihaknya telah bertindak responsif terkait ditemukannya kamera pengintai pada toilet gerainya.
"Ketika ada ketidakberesan, kami segera mengontak pihak berwajib," ucapnya.
Adapun sengkarut kamera menambah panjang insiden yang melanda Starbucks.
Baca juga : Karyawannya Terbelit Kasus Rasial, Ini Tanggapan Bos Starbucks
Mereka hanya menumpang toilet dan kemudian duduk di meja yang ada. Karyawan pada gerai tersebut sontak memanggil polisi untuk menangkap dua pria itu.
Kasus bernuansa rasial di Philadelphia segera viral dan membuat Chief Executive Starbucks Kevin Johnson turun tangan.
Kevin meminta maaf kepada publik atas peristiwa memalukan tersebut dan berjanji meningkatkan inklusivitas pada toko-tokonya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.