Ia menambahkan, pemerintah daerah juga harus memiliki key performance indicator (KPI) untuk setiap master plan yang direncanakan.
"Jangan sampai punya smart city, tapi hanya 5-10 persen yang memanfaatkan," kata dia.
Salah satu bentuk smart city yang cukup berorientasi bagi masyarakat yaitu pengembangan sistem kedaruratan daerah.
Dalam beberapa kasus, masyarakat sering bingung untuk membuat laporan bila mendapati adanya kondisi darurat di wilayahnya.
"Dengan layanan emgergency call, seperti 112, ini akan mengintegrasikan seluruh call center untuk kegiatan kegawatdaruratan. Ini merupakan rencana besar Kemenkominfo supaya masyarakat dimudahkan," kata Direktur Enterprise PT Jasnita Telekomindo Welly Kosasih.
Beberapa waktu lalu, Jasnita telah bekerja sama dengan Pemkot Semarang dan Manado dalam pengembangan sistem kegawatdaruratan ini.
Tak hanya memudahkan masyarakat, integrasi sistem ini rupanya dipandang positif oleh sebagian besar turis yang bertandang di kedua wilayah itu.
Pasalnya, mereka merasa lebih aman bila sewaktu-waktu ada peristiwa darurat yang menimpa mereka.
"112 ini juga menjadi standar internasional. Bahkan itu bisa di-call dalam kondisi handphone tanpa sinyal dan bahkan tanpa simcard sekalipun. Kami mendapatkan informasi, emergency call ini bisa meningkatkan indeks pariwisata suatu daerah," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.