Lain di kota-kota dimana sistem grid hampir tidak dikenal, seperti Jakarta. Kecuali sebagian kawasan kota tua, Menteng dan Kebayoran Baru, jalan-jalan kita berkelok-kelok mengikuti kontur dan obstacle.
Akibatnya, warga terbiasa menghafal jalanan yang kompleks, tanpa ada sitematisasi grid. Apalagi, hampir tidak ada peremajaan kota yang signifikan, karena memang rencana tata ruang kota yang tidak mengemas itu.
Yang menarik, masyarakat yang terbiasa dengan menghafal jalan-jalan yang berkelok dan rumit, malah cenderung bingung ketika harua melewati kawasan grid.
Coba anda naik taksi dan melewati Kebayoran Baru dari sekitar jalan seperti Darmawangsa, kearah Gunawarman, Daksa, Sriwijaya menuju Sudirman. Perhatikan pak supir taksi, tergagap-gagap belok kiri kanan mencari patokan.
Warga pun tersesat, dalam kesederhanaan desain.
Kota yang compang camping
Fenomana lain kota kita adalah polusi visual. Kebanyakan kota-kota Indonesia sangat riuh rendah dan kacau balau akibat polusi visual karena billboard luar ruang dan papan-papan iklan. Hampir tidak ada satupun kota kita yang mampu mengatur ini.
Boca Raton, Florida. Kota kecil seperti kecamatan ini bersebelahan dengan West Palm Beach dan Fort Lauderdale.
Boca Raton salah satu tempat terkaya di AS, dan 3 dari 10 real estate termahal di AS berlokasi disini. Kota ini bagian dari Metro Miami yang hampir 6 juta orang.
Sambil jogging berkeliling melalui resort dan perumahan warga, melayang-layang pikiran ini, membandingkan dengan kota yang saya tahu.
Boca Raton dirancang oleh arsitek Adisson Mizner tahun 1924. Dia kemudian menjadi Kepala Dinas Tata kotanya, seperti Burden di masa kini. Kota ini menjadi pusat IBM pada dekade 1970-an, dan ditempat ini ditemukan PC IBM.
Sampai sekarang, kota ini mempunyai kode dan aturan yang sangat ketat tentang billboard atau papan reklame. Di kota ini dilarang ada billboard, tidak satupun. Satu-satunya, hanya peninggalan jaman perang saudara, cuma satu.
Perusahaan dan pebisnis banyak yg mencoba mengubah aturan tersebut, tapi rakyat dan DPRD-nya sampai sekarang tidak memberi izin.
Hasilnya, kota kecil yang cantik, dan nyaman. Kita seperti berjalan di taman, menuju ke laut, dengan pemandangan terbuka dan tanpa sakit mata oleh sampah visual dari billboard. Segar. Sehat rasa nya.