Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah Warga Medan Beli Rumah, Wiraland Bebaskan Pajak dan Biaya KPR

Kompas.com - 23/04/2018, 22:57 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gratis biaya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan pajak jadi andalan Wiraland Property Group menggaet warga Kota Medan membeli produk mereka.

Tak hanya itu, supaya semakin mudah dan hemat biaya, calon konsumen juga diberi kebebasan mencicil sesuai kemampuan.

Wiraland Property Group menerapkan kemudahaan tersebut pada empat produk hunian yang tengah dipasarkan.

Baca juga : Akhir 2017, Jalan Penghubung Wiraland Diresmikan

Keempat produk tersebut yakni Givency One di Jalan Gaperta Ujung, Halton Place di Grand Menteng Indah Jalan Panglima Denai, River Valley Residence di Jalan Sejohor Baru, Simalingkar B, dan Mayfair di Jalan Ngumban Surbakti, Setia Budi, Kota Medan.

"Empat perumahan ini yang paling banyak peminatnya dalam dua tahun terakhir. Wiraland melihat kebutuhan warga Medan terhadap rumah semakin meningkat," kata Direktur Sales dan Marketing Wiraland, Jenny Lok, Senin (23/4/2018).

Menurut Jenny, pembebasan biaya KPR dan pajak sangat menguntungkan karena ketika dikalkulasikan bisa menghemat biaya sebesar Rp 41 juta sampai Rp 197 juta tergantung jenis hunian.

Kemudahan lainnya adalah Wiraland Property Group membebaskan calon konsumen untuk memilih opsi cicilan sesuai kemampuan.

"Untuk skema tersebut kami menggandeng sejumlah bank, swasta nasional dan pemerintah," ungkap Jenny.

Promo ini hanya berlaku hingga akhir April 2018. Setelah itu biaya KPR dan pajak akan diberlakukan kembali sesuai luas hunian yang dibeli.

Sebelumnya, Direktur Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menuturkan permintaan hunian dengan harga cicilan murah terus naik. Terutama pasca pengembangan masif infrastruktur yang terkoneksi dengan hunian.

"Siklus properti semakin pulih, maka permintaan terhadap hunian dengan harga ramah di kantong semakin tinggi di 2018 ini," kata Ali.

Menurut dia, meski pasar properti belum pulih benar, kenaikan permintaan pasar segmen menengah ke bawah tetap ada.

Potensi pasar yang paling besar berada pada segmen menengah sebanyak 40 persen dari penduduk Indonesia.

"Meski permintaan diiringi kenaikan harga, konsumen tetap akan mencari rumah sebagai kebutuhan dasarnya," tuntas Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau