MADIUN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Jawa Timur, sepanjang 87,02 kilometer pada Kamis (29/3/2018) siang ini.
Dari informasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang diterima Kompas.com prosesi seremoni dilakukan mulai pukul 14.00 WIB.
Baca juga : Tunggu Diresmikan Jokowi, Tol Ngawi-Kertosono Siap Dibuka
Turut mendampingi Jokowi adalah menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini M Soemarno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani, dan Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya Iwan Moedyarno.
Ruas yang diresmikan yakni Seksi Ngawi-Wilangan sepanjang 49 kilometer. Pekerjaan untuk seksi ini digarap PT Ngawi Kertosono Jaya yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Sementara untuk Seksi Wilangan-Kertosono sepanjang 38 kilometer yang menjadi tanggung jawab pemerintah, masih dalam tahap konstruksi.
Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) Iwan Moedyarno mengatakan, Jalan Tol Ngawi-Kertosono “diapit” dua gunung, yaitu Gunung Lawu dan Gunung Wilis.
Panorama kedua gunung itu akan terlihat jelas, terutama saat cuaca cerah.
Baca juga : Bakal Diresmikan Presiden, Tarif Tol Ngawi-Kertosono Turun
“Kalau cerah sekali, kita dari arah Ngawi itu di sisi sebelah kanan ada Gunung Lawu, terus sampai Madiun di sisi kanan ada Gunung Wilis. Saya pernah lihat sendiri, kalau dari interchange Madiun lihat ke arah barat itu bisa Gunung Lawu, sebelah kiri lihat Gunung Wilis,” tutur Iwan kepada Kompas.com.
Tak hanya itu, saujana terbentang luas hingga cakrawala sawah dan perkebunan hijau menghampar, bak permadani tebal yang membuat atmosfer segar. Ditingkahi langit biru, menambah indah panorama Tol Ngawi-Kertosono.
Cara itu lebih dipilih daripada shotcrete, lantaran memberikan pemandangan hijau kepada pengendara.
Shotcrete merupakan mortar yang disemprotkan dengan kekuatan tinggi pada suatu permukaan, sehingga akan menampilkan pemandangan beton.
Baca juga : Rest Area Km 597 Tol Ngawi-Kertosono Mulai Dibangun
Sementara hydroseeding merupakan metode revegetasi dengan mencampurkan benih tanaman, fiber dan nutrient yang diformulasi sedemikian rupa, untuk kemudian disemprot dengan media air ke lahan rusak untuk menumbuhkan kembali.
“Kami menawarkan jalan lurus yang di sebelah kiri dan kananya ini sekarang itu di daerah galian bukan shortcrete tapi hydroseeding. Ini sekaligus untuk menanggulangi longsor,” kata Iwan.
Jalan Tol Ngawi-Kertosono memiliki nilai strategis yang cukup penting karena mampu memangkas waktu tempuh perjalan masyarakat.
Hal itu tidak terlepas dari sempitnya jalur arteri yang ada, selain jalan yang berkelok-kelok sehingga membuat laju kendaraan tidak bisa bergerak cepat.
Baca juga : Ada Jalan Tol, Ngawi-Kertosono Cuma Satu Jam
Demikian halnya adanya sembilan jalan persimpangan kereta api di sepanjang jalur tersebut.
“Kalau ini kita masukkan sebagai jalan bebas hambatan, kalau jalan dengan kecepatan 90-100 kilometer per jam saja, itu waktu tempuhnya cukup 1 jam,” tuntas Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.