Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Apartemen di Jakarta Masih Prospektif

Kompas.com - 28/03/2018, 22:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kendati tak sedikit pengembang yang mengeluh kondisi properti untuk hunian jangkung di Jakarta lesu, namun potensi pasar sektor ini sebenarnya masih cukup besar. Pasalnya, masih banyak penduduk di DKI Jakarta yang sampai saat ini belum memiliki hunian.

Riset Savills Indonesia menunjukkan, saat ini jumlah apartemen di Jakarta baru sekitar 150.000 unit. sebanyak  80 persen di antaranya berada di luar kawasan central business district (CBD).

Adapun jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 10 juta jiwa. Oleh karena itu, bila dibandingkan dengan jumlah pasokan yang ada, maka pangsa pasar apartemen masih cukup besar.

“Bandingkan dengan Bangkok yang jumlah penduduknya 8 juta. Di sana jumlah apartemen ada sekitar 300.000 unit,” kata Director Head of Research and Consultants Savills Indonesia Anton Sitorus dalam sebuah paparan di Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Salah satu alasan apartemen masih kurang dilirik lantaran kebudayaan masyarakat Indonesia pada umumnya yang gemar tinggal di rumah tapak. Meski demikian, potensi perubahan perilaku masyarakat terhadap hunian masih ada.

“Karena harga tanah di Jakarta itu sudah tinggi. Untuk generasi entry level atau milenial, barangkali akan susah untuk dapat landed house. Bahkan di gang-gang pun harganya bisa sampai Rp 1 miliar,” kata Anton.

Salah satu penyebab tingginya harga tanah yaitu terbatasnya lahan yang ada. Meski demikian, pasokan apartemen di Jakarta pada saat ini masih kalah dibandingkan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.

Pada kuartal pertama tahun ini, pasokan apartemen baru hanya sekitar 2.900 unit.

“Untuk data perbandingan kita tampilkan mendatang. Tapi yang jelas, dua tahun yang lalu pertumbuhan apartemen di Jakarta bisa dua kali lipat dibandingkan Bodetabek. Sekarang Bodetabek lebih tinggi,” tuntas ANton

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau