JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang superblok Parkland Avenue, PT Trimitra Propertindo, optimistis permintaan pasar akan tetap stabil, terutama untuk pasar properti di bawah harga Rp1 miliar. Untuk itulah, selain mendorong penjualan, Trimitra menargetkan seluruh proyek di dalam superblok ini akan selesai dibangun pada akhir 2021 mendatang.
"Tidak lesu, dan masyarakat masih memiliki dana, hanya saja belum ada properti yang pas untuk dibeli. Makanya, harus dapat melakukan serah terima tepat waktu, dan juga memberikan kepastian, capital gain yang tinggi dan tendensi sewa yang baik," ujar Suryadi Tan, Direktur Utama PT Trimitra Propertindo, pada acara serah terima tower Parkland, Rabu (14/3/2018).
Tower Parkland merupakan pembangunan tahap pertama proyek superblok Parkland Avenue yang meliputi apartemen, SOHO, area belanja, serta hotel. Superblok ini dibangun di Jl Raya Serpong dan berada dalam radius 500 meter dari kawasan bisnis BSD City. Apartemen di Tower Parkland sendiri merangkum 802 unit.
Mulai dipasarkan tiga tahun lalu, tutur Suryadi, saat ini harga per unitnya berkisar Rp500 jutaan. Sejak dipasarkan itu harganya sudah naik 40 persen.
"Catatan kami, saat ini sudah terjual 90 persen. Profil pembeli umumnya profesional muda, pasangan menikah baru investor, bahkan ada juga orang dari luar kota," kata Suryadi.
Setelah serah terima ini, lanjut Suryadi, pembangunan tahap kedua, yakni Tower The Canary, akan diluncurkan bulan depan atau akhir April mendatang. Dengan investasi Rp300 miliar khusus untuk The Canary, menara apartemen ini terdiri dari 30 lantai, 2 basement, dan 3 area parkir mobil. carpark, serta merangkum 603 unit yang dipasarkan mulai Rp300 jutaan.
"Khusus untuk tower ini kami masih membidik target profesional muda dan pasangan menikah muda. Ground breaking kami targetkan di kuartal II tahun depan dan serah terima unitnya di akhir 2021," kata Suryadi.
Lukas Bong, dari Tricon Strategic Marketing yang merupakan konsultan proyek tersebut, mengatakan untuk pasar properti tahun ini tetap punya potensi besar, terutama seiring menurunnya suku bunga bank dan berkembangnya infrastruktur. Dia optimistis harga properti berpeluang naik minimal 10 persen.
"Saya yakin permintaan pasar akan tetap stabil, terutama untuk pasar properti di bawah harga Rp1 miliar," ujar Lukas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.