Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Cara Mudik Asyik...

Kompas.com - 14/03/2018, 07:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada beragam moda transportasi yang bisa digunakan pemudik saat musim Lebaran dari Jakarta menuju Surabaya. Mulai dari jalur darat, laut dan udara.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, ada sejumlah ruas tol yang akan kembali dibuka fungsional pada 2018 ini. Meski demikian, kondisinya jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Baca juga : Asyik, Tahun Ini Bisa Mudik Jakarta-Surabaya via Tol Trans Jawa

“Kami ingat, tahun lalu dalam kondisi darurat dengan jalan berdebu. Sebagian lean concrete dan sebagian masih perkerasan. Tahun ini, Insya Allah sudah dibeton dan untuk lapisan tanah yang lunak atau fleksibel kami lapis dengan aspal,” kata Basuki.

Kehadiran tol, menjadi salah satu pilihan jalur bagi pemudik, bila ingin menggunakan kendaraan pribadi. Namun bila tidak, masih ada tiga moda transportasi lain yang bisa digunakan yaitu kereta api, pesawat terbang, atau kapal laut.

Kompas.com mencoba memberikan gambaran bagi pemudik dalam memilih moda transportasi yang paling ideal untuk digunakan saat mudik lebaran.

1. Kendaraan pribadi via tol

Setiap tahun, jumlah pengguna kendaraan pribadi yang mengakses jalan tol kian bertambah, seiring bertambah panjangnya ruas tol yang dibangun.

Muatan yang cukup banyak, serta kemudahan tranportasi di kota tujuan, menjadi alasan bagi masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi saat mudik.

Sebagai simulai, keberangkatan pemudik dimulai dari Tol Jakarta-Cikampek hingga Tol Mojokerto-Surabaya, sepanjang 635 kilometer. Adapun kocek yang harus disiapkan untuk membayar tarif tol sekitar Rp 481.150.

Baca juga : Mudik Jakarta-Surabaya Lewat Tol Trans Jawa Cukup Bayar Rp 481.150

Dana tersebut belum termasuk biaya bahan bakar minyak dan makan. Bila kondisi cukup lancar, seharusnya waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan tersebut kurang lebih 10,5 jam tanpa berhenti.

Dengan asumsi waktu istirahat 3,5 jam untuk sholat dan makan, paling tidak waktu perjalanan menghabiskan 14 jam. Dengan catatan, kecepatan kendaraan antara 60 km/jam hingga 80 km/jam.

Adapun untuk konsumsi bahan bakar, dengan perbandingan konsumsi bensin 1:11 untuk minbus atau 1:20 untuk city car, paling tidak dibutuhkan anggaran Rp 438.520 untuk minibus dan Rp 241.300 untuk city car.

Itu artinya, paling tidak anggaran yang harus disiapkan dengan seluruh biaya tol sebesar 722.450 untuk city car dan Rp 919.600 untuk minibus. Ini hanya untuk sekali perjalanan. Jika ditambah dengan perjalanan pulang, maka paling tidak tinggal dikali dua.

2. Kereta api

Pemesanan tiket kereta api untuk H-7 lebaran lebaran sebenarnya sudah bisa dilaksanakan sejak 10 Maret 2018.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau