Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta, Kota Termacet ke-12 Dunia

Kompas.com - 25/02/2018, 14:38 WIB
Arimbi Ramadhiani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah riset berjudul Inrix 2017 Traffic Sorecard yang dilakukan sepanjang 2017 oleh Inrix menemukan bahwa Jakarta sekarang berada di peringkat 12 dalam daftar kota-kota termacet di dunia.

Peringkat ini diketahui naik dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2016 yang menempatkan Jakarta pada posisi 22.

Disebut sebagai kota yang kurang berkembang di luar Eropa dan Amerika Utara, Jakarta bersanding dengan Bangkok, Bogota, Mexico City, dan Rio de Janeiro, dan São Paulo.

Jakarta memiliki populasi yang sangat besar tapi sangat minim jalan dan sistem transportasi.

Kemudian, Jakarta juga kurang penggunaan sistem transportasi cerdas terbaru seperti misalnya optimasi lampu lalu lintas atau jalur yang dinamis.

Sementara itu, berdasarkan lama waktu kemacetan yang dirasakan pengendara di Jakarta, dalam setahun rata-rata mencapai 63 jam dengan porsi 20 persen.

Angka ini juga mengalami peningkatan dibandingkan 2016 yang menyebut para pengendara harus menghabiskan waktu 55 jam di jalan saat macet.

25 kota termacet di dunia.Inrix 25 kota termacet di dunia.
Peringkat 2 di Asia

Adapun di tingkat Asia, Jakarta berada posisi kedua setelah Bangkok. Inrix menetapkan Bangkok memiliki rata-rata kemacetan 20 persen.

Sedangkan untuk lama perjalanan, pengendara harus menghabiskan waktu 64 jam dalam setahun di Bangkok.

Untuk diketahui, kota-kota yang masuk dalam daftar 25 kota termacet di dunia hanya Bangkok dan Jakarta.

Sedangkan sisanya merupakan kota-kota di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa.

Inrix mengumpulkan data dari 1.360 kota di 38 negara yang mencakup lebih dari 250.000 kilometer persegi jalan dan berfokus pada kemacetan di seluruh sepanjang hari dan minggu.

Traffic Scorecard 2017 mengadopsi metodologi yang sama dengan 2016 dengan menyediakan wawasan tentang skala dan dampak kemacetan pada waktu yang berbeda.

Misalnya kemacetan saat jam sibuk terutama memengaruhi komuter, sementara kemacetan selama seharian penuh cenderung lebih banyak memengaruhi bisnis.

Inrix juga mengukur dampak kemacetan
pada penumpang mobil, dengan memperkirakan total jumlah jam rata-rata komuter menghabiskan waktu saat macet di setiap kota.

Untuk memberikan wawasan yang lebih luas bagaimana kemacetan mempengaruhi pengguna jalan yang berbeda, Inrix juga memperkirakan persentase waktu pengemudi akan menghabiskan kemacetan di setiap kota berbeda setiap hari dan minggu.

Kemudian, pada waktu-waktu yang berbeda dari jaringan jalan, termasuk puncak kemacetan, tengah hari, malam dan akhir pekan, dan jalan raya masuk atau keluar kota dibandingkan dengan jaringan jalan dalam kota.

Rata-rata dihitung berdasarkan perjalanan volume pada berbagai titik waktu dan lokasi, dan ukuran relatif kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau