JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangannya di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jalan Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan nyaris tak dihiraukan oleh puluhan jurnalis yang berkumpul pada siang itu, Selasa (20/2/2018).
Padahal, posisinya adalah Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, BUMN yang tengah menjadi sorotan publik. Dialah M Choliq.
M Choliq datang menghadiri undangan rapat evaluasi yang digelar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantornya.
Baca juga : Imbas Kecelakaan Infrastruktur, Menteri PUPR Kumpulkan BUJT
Selain Waskita Karya, Basuki juga mengumpulkan sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya, yakni Dirut Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto, serta perwakilan PT Wijaya Karya (persero) Tbk.
Rapat evaluasi yang dilangsungkan di Lantai Dua ini juga dihadiri Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Saat jurnalis lain berfokus mewawancarai Rini dan Budi, kami Kompas.com, dan Kompas TV justru mengejar Choliq yang datang melalui pintu utama.
"Pak Dirut, bagaimana tanggapannya terkait kecelakaan yang ke sekian ini?," tanya kami.
Choliq yang awalnya berjalan pelan, mengendap-ngendap, dan berusaha tidak "terlihat" oleh para awak media, beringsut cepat menghindar dari kami. Dia pun berlalu ke lantai dua seraya melambaikan tangan.
Rapat evaluasi dilangsungkan secara tertutup. Awak media pun hanya diperkenankan menunggu di lobi gedung utama Kementerian PUPR.
Dia melangkahkan kakinya dengan berat dan agak lambat. Terlihat dahinya berkerut. Sesekali tatapan matanya ke bawah, seolah ingin berbicara dengan anak-anak tangga yang ditapakinya.
Baca juga : Akibat Serentetan Kecelakaan Kerja, Waskita Karya Dijatuhi Sanksi
Dia kembali menghindar ketika pandangan kami saling bersirobok. Lagi, ketika jurnalis lain mengerubuti Rini, kami pantang menyerah memburu Choliq.
"Pak mohon tanggapannya terkait kecelakaan kerja semalam," lanjut kami tak mau kehilangan kesempatan.
Pertanyaan tadi tak bersambut jawaban. Lelaki lulusan Institut Teknologi 10 November Surabaya ini tetap bungkam dan kembali menghindar. Tidak seperti Choliq biasanya yang ramah mengumbar bicara.
Choliq bahkan menepis mikrofon yang disorongkan rekan jurnalis KompasTV, sambil terus berjalan ke arah lobi utama, untuk kemudian menaiki mobil dinasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.