BINTARO, KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu terakhir, pasokan hunian jangkung di Jalan Jombang Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, terus bertambah.
Penambahan tersebut dipastikan akan memicu persaingan harga antara pengembang satu dengan pengembang lainnya.
Akhir November lalu, misalnya, PT Jaya Real Property Tbk merilis proyek Emerald Bintaro yang dibanderol seharga Rp 460 jutaan untuk tipe platinum series. Profesional muda dan pasangan baru menikah menjadi incaran dari pengembangan proyek ini.
Baca juga : Kredit Apartemen Tipe Kecil Masih Mengalami Kontraksi
Empat bulan berselang, giliran PT Gaharu 88 Property memulai pembangunan Bintaro Mansion yang lokasinya hanya berjarak sekitar 600 meter dari Emerald Bintaro.
Dibanderol mulai dari harga Rp 524 juta hingga Rp 1,6 miliar, apartemen ini ditujukan untuk kelompok urban dan kalangan profesional.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanulangkit menilai, dengan pembangunan yang marak, pengembang sebenarnya tak hanya bersaing dengan sesama pengembang apartemen. Tetapi juga dengan pengembang hunian tapak yang memang sudah ada sejak lama.
Berbeda dengan Serpong atau Bekasi, menurut Panangian, Bintaro bukanlah salah satu pusat pertumbuhan baru.
Baca juga : Apartemen di Selatan Jakarta Masih Diminati Ekspatriat
Untuk bisa bersaing dengan hunian tapak, seharusnya harga yang ditawarkan pengembang apartemen jauh lebih miring dibandingkan hunian tapak. Terlebih, bila apartemen tersebut memiliki lokasi yang tidak terlalu dekat dengan akses transportasi publik.
Sekadar informasi, jarak tempuh beberapa apartemen di Jalan Jombang tidak cukup lama untuk menjangkau akses transportasi publik.
Misalnya, ke Stasiun Jurangmangu dan Stasiun Sudimara yang berjarak sekitar 5,7 kilometer, harus ditempuh dengan waktu sekitar 16 menit. Namun dengan catatan, itu merupakan waktu tempuh normal pada saat akhir pekan.
"Seharusnya sih di bawah Rp 750 jutaan -lah atau di bawah Rp 1 miliar," sebut Panangian.
Meski kondisi ekonomi cukup lesu tahun lalu, namun ia mengaku, penjualan yang telah berhasil dibukukan cukup memuaskan. Proyek yang menelan investasi Rp 450 miliar itu, ditargetkan dapat diserahterimakan pada 2020.
"Ini merupakan proyek masterpiece kami bagi kaum milenial urban. Kami memilih kawasan ini, karena saat ini Bintaro merupakan daerah perkembangan pesat dan didevelop beberapa pengembang besar," tutur Ridwan.
Direktur Marketing PT Gaharu 88 Property Joshua Medellu menambahkan, saat ini harga yang ditawarkan sudah naik sekitar 7 persen dari harga semula.
Ia pun tak khawatir bila harus bersaing dengan pengembang apartemen lainnya di koridor yang sama. Menurut dia, Bintaro Mansion memiliki kelebihan yang tidak ditawarkan pengembang apartemen lain.
"Kalau harga itu relatif ya. Buktinya untuk unit 3 kamar tidur yang kita tawarkan dengan harga tertinggi, hanya tersisa 7-8 unit dari 26 unit yang kita tawarkan," kata Joshua menjawab pertanyaan Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.