Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Masih Ancam Jakarta, Ini Antisipasi Pemerintah

Kompas.com - 07/02/2018, 07:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Normalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tampung alir Sungai Ciliwung dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik.

3. Membangun Dry Dam

Ada dua bendungan kering (dry dam) yang tengah dibangun Kementerian PUPR di kawasan hulu, yaitu Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi.

Pembangunan bendungan tersebut sebenarnya telah direncanakan sejak 2004, namun baru bisa dieksekusi pada September 2017 lalu.

Bendungan Ciawi digarap oleh SNVT PJSA Ciliwung Cisadane dan Abipraya-Sacna KSO. Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp 757,8 miliar dengan luas area genangan 29,22 hektar dan volume tampung 6,45 juta meter kubik.

Sementara, kontrak Bendungan Sukamahi yang ditandatangani pada 20 Desember 2016, digarap kontraktor Wijaya-Basuko KSO.

Bendungan senilai Rp 436,97 miliar itu memiliki daya tampung tampung 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektar.

Kedua bendungan tersebut ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2019.

Bila sudah rampung, kedua bendungan ini akan berfungsi untuk menahan aliran permukaan yang berasal dari daerah hulu Gunung Gede dan Gunung Pangrango selama kurang lebih 4 jam dan mengalirkannya sebesar debit normal Sungai Ciliwung sehingga aliran air yang masuk ke Jakarta dapat terkendali.

Warga berjalan melintasi banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (6/2/2018). Banjir merendam ratusan rumah warga akibat luapan air dari Sungai Ciliwung.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Warga berjalan melintasi banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (6/2/2018). Banjir merendam ratusan rumah warga akibat luapan air dari Sungai Ciliwung.

4. Sistem peringatan dini

Disamping pembagunan infrastruktur fisik, Kementerian PUPR juga memiliki sistem peringatan dini banjir telemetri yang mencatat tinggi muka air di beberapa pintu air dan pos pengamatan seperti Pos Katulampa, Pintu Air Depok, dan Pintu Air Manggarai.

Selain itu juga telah diatur tingkat siaga dan kewenangan buka tutup pintu air.

Misalnya di tinggi muka air di Bendung Katulampa, status Siaga IV 80 cm kewenangan Komandan Pelaksana Dinas dan Wakil Komandan Operasional Wilayah, dan Siaga III 80-150 sentimeter kewenangan Wakil Komandan Umum/Koordinator Wilayah.

Kemudian Siaga II 150-200 sentimeter kewenangan Komandan Umum/Kepala Balai Besar Wilayah Sungai, dan Siaga I > 200 sentimeter kewenangan Gubernur Provinsi DKI Jakarta/Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

Kementerian PUPR melalui BBWSCC setiap jam-nya melakukan pembaharuan informasi Tinggi Muka Air (TMA) sungai di pintu air/pos pengamatan, cuaca dilokasi dan kategori statusnya, tidak hanya di Sungai Ciliwung tetapi juga sungai-sungai lainnya di area Jabodetabek.

Warga berjalan melintasi banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (6/2/2018). Banjir merendam ratusan rumah warga akibat luapan air dari Sungai Ciliwung.
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Warga berjalan melintasi banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (6/2/2018). Banjir merendam ratusan rumah warga akibat luapan air dari Sungai Ciliwung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com