Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahakarya Group, Pengembang Spesialis Rumah Tanpa DP

Kompas.com - 18/01/2018, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SOFIA, Kompas.com - Mahakarya Group. Nama ini mungkin masih terdengar asing di telinga publik. Namun, bagi konsumen rumah kelas menengah ke bawah, Mahakarya Group boleh jadi dianggap sebagai pahlawan.

Di tengah harga rumah selangit yang tentu saja tak lagi terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan rendah (MBR), Mahakarya Group hadir dengan produk murah.

Melalui PT Mahakarya Land, mereka mengembangkan rumah-rumah murah di Sukabumi, dan Kabupaten Bogor.

Demi membantu kalangan MBR mengakses rumah murah dan bersubsidi, Mahakarya Group pun menawarkan kemudahan pembayaran.

Tak tanggung-tanggung, mereka membebaskan konsumen dari seluruh biaya, termasuk membayar uang muka atau down payment (DP) dan sejumlah biaya administrasi, ataupun provisi KPR. Jumlah cicilan yang ditetapkan, terhitung bersahabat bagi kantong MBR.

Misalnya Griya Cluster Cibinong. Hanya dengan membayar uang tanda jadi Rp 5 juta, konsumen sudah bisa memiliki hunian tipe 40/72 meter persegi.

Baca juga : Ini Tawaran Rumah Tanpa DP Tahun 2018

Dengan harga Rp 300 juta, bila tanpa DP, maka angsuran yang harus dibayar konsumen setiap bulannya adalah Rp3,2 juta.

Sebagian sisa pembayaran, bisa dilakukan melalui fasilitas KPR BNI Syariah dan BTN Syariah sebagai mitra kerja sama Mahakarya Group.

Proyek perumahan Griya Cluster Cibinong.Dokumentasi Mahakarya Land Proyek perumahan Griya Cluster Cibinong.
Tentu saja, skema pembayaran tanpa DP dan cicilan ramah kantong ini menarik minat konsumen. Dari total jumlah 40 unit yang dipasarkan, hingga saat ini tersisa 4 unit saja. 

Puasa 

Ada sejumlah alasan, mengapa Mahakarya Group mau bermain di pasar yang dianggap bermargin tipis ini.

Menurut Komisaris Mahakarya Group Azhary Husni, ceruk pasar menengah ke bawah masih sangat potensial dan paling besar.

"Selain itu, needs-nya konsumen memang berada di segmen ini. Bahkan untuk tahun politik 2018 ini, kebutuhan rumah segmen Rp 300 juta ke bawah akan meroket," kata Azhary kepada Kompas.com, Rabu (17/1/2018).

Kelas MBR masih banyak yang belum memiliki rumah. Mereka mengontrak atau menyewa rumah yang dekat dengan aktivitas sehari-hari.

Nah, Mahakarya Group mencoba mengubah preferensi tersebut, namun dengan skema pembayaran seperti mengontrak rumah.

Karena itu, cicilan per bulan dibuat seminimal mungkin atau setara dengan pembayaran uang sewa rumah per bulan. 

"Rumahnya sudah jadi, mereka tinggal mencicil," kata Azhary.

Terkait keberlanjutan arus kas atau cashflow perusahaan sebagai dampak dari pembebasan DP dan biaya lain-lain, Azhary meyakini strategi "puasa uang masuk".

Strategi ini tentu saja membutuhkan banyak pengorbanan, dan modal yang besar. Namun, karena bisnis yang mereka tekuni berlandaskan amanah dan kepercayaan, uang konsumen yang masuk belakangan justru tidak menjadi masalah.

Proyek perumahan Pesona Salak Gede Sukabumi yang masih dalam tahap pembangunan.Dokumentasi Mahakarya Land Proyek perumahan Pesona Salak Gede Sukabumi yang masih dalam tahap pembangunan.
"Kami tinggal memutar keuntungan dari cabang bisnis lain yang masih terkait properti yakni konsultasi properti, manajemen properti dan propertimaret," jelas Azhary.

Model bisnis seperti ini, terbukti bisa bertahan. Selain mampu mengembangkan dan menjual Griya Cluster Cibinong, mereka juga kini tengah memasarkan Griya Salak Gede di Sukabumi.

Sama dengan produk pendahulunya, Griya Salak Gede tak mengharuskan konsumen membayar DP. Bahkan, harganya pun sangat terjangkau yakni hanya Rp 130 juta dengan cicilan Rp 800.000 per bulan untuk tipe 36/60.

"Dari kedua proyek ini, dan proyek sebelumnya yang sudah selesai, terjual 300 unit," cetus Azhary.

Tak ingin berhenti di situ, tahun ini pun mereka merencanakan membangun Pesona Kemang Asri di Bogor. Proyek ini juga bisa diakses tanpa DP dengan cicilan Rp 1 juta per bulan, tipe 30/60 harga Rp 300 juta.

Dua sekawan

Berdiri pada 2015, Mahakarya Group dibesut oleh dua anak muda yang sama-sama alumna Universitas Yarsi. Selain Azhary, ada Ahmad Sutan Sinaro sebagai direktur utama.

Ilustrasi rumahApartementtherapy Ilustrasi rumah
Dengan kesungguhan dalam memegang kepercayaan, keduanya mampu mengumpulkan dana dari para investor dan teman dekat senilai Rp 100 juta sebagai modal awal.

Hingga saat ini, mereka telah mengoleksi dana amanah sekitar Rp 2 miliar untuk digunakan membiayai pengembangan perumahan dan bisnis lain yang masih terkait properti. 

Tak hanya uang, Azhary mengaku, banyak pemilik lahan yang mempercayakan asetnya untuk mereka kelola.

"Ada yang 100 hektar, 30 hektar, ada juga yang 3.000 meter persegi. Mereka tak segan memberikan sertifikatnya kepada kami untuk segera dimanfaatkan," ungkap Azhary.

Ke depan, Mahakarya Group masih akan setia bermain di kelas ini sebagai bentuk idealisme mereka membantu mewujudkan impian masyarakat menengah bawah memiliki rumah.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com