Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Kumuh di Kramat Jati Itu, Kini Lebih Berwarna...

Kompas.com - 05/12/2017, 21:01 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Kampung mural tak asing lagi di Tanah Air. Di Kota Bandung, misalnya, terdapat Kampung Cibunut yang oleh Ridwan Kamil disulap menjadi kampung kreatif.

Demikian halnya di Malang yang terdapat Kampung Jodipan. Awalnya, kampung tersebut lebih dikenal sebagai kawasan pemukiman kumuh, sebelum diubah menjadi kampung mural warna-warni yang menjadi destinasi wisata pelancong baik dalam maupun luar negeri.

Kini, kehadiran kampung mural juga hadir di Jakarta. Tepatnya, di kawasan RT 12 RW 09, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kawasan yang tadinya terbilang kumuh, dan becek, terutama pada saat musim penghujan, kini terlihat lebih berwarna.

Kampung mural di Kramat Jati, Jakarta Timur.Kompas.com / Dani Prabowo Kampung mural di Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dulu kalau hujan, di daerah sini jadi kayak lautan karena tingginya hampir segini (1 meter). Kumuh. Anak-anak suka langsung pada nyebur aja gitu," kata Ketua RT 12 Suwignyo kepada KompasProperti, Selasa (5/12/2017).

Menurut dia, sejak adanya perbaikan gorong-gorong hasil tanggung jawab sosial PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kini banjir sudah jarang terjadi. Wilayah RT 12 memang berbatasan langsung dengan Tol Jagorawi yang dikelola perusahaan pelat merah itu.

Untuk mengantisipasi keisengan anak-anak bermain di pinggir tol, Jasa Marga juga membangung tembok pembatas yang cukup tinggi agar mereka tidak dengan mudah mengakses jalan bebas hambatan tersebut.

Kampung mural di Kramat Jati, Jakarta Timur.Kompas.com / Dani Prabowo Kampung mural di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Namun persoalan lain muncul ketika pagar pembatas telah dibangun.

"Mereka (anak-anak) suka corat-coret tembok pakai pilok dengan gambar-gambar atau tulisan enggak jelas. Ya angka lah atau apa lah. Tidak ada kesan mendidik atau peringatan," terang Ketua RW 09, Sirepno.

Mengubah kumuh jadi berwarna

Melihat kondisi tersebut, Bank DBS Indonesia menginisiasi penataan kawasan RT 12 agar lebih rapi dan berwarna.

Lewat kegiatan annual mass volunteering, sebagian permukaan tembok pembatas dan rumah warga dicat ulang dengan mural yang membawa pesan positif bagi masyarakat.

President Director Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna mengungkapkan, ide dasar penataan RT 12 ini berawal dari usulan warga yang menginginkan perubahan mendasar terhadap kawasan hunian yang mereka tinggali.

Usulan itu kemudian ditampung dan dikembangkan dengan melihat keberhasilan Kampung Jodipan di Malang yang mampu memberikan nilai positif bagi masyarakat.

Kampung mural di Kramat Jati, Jakarta Timur.Kompas.com / Dani Prabowo Kampung mural di Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Beberapa tulisan seperti 'say no to drugs', 'stop kekerasan', itu adalah tema besar yang kita angkat. Intinya kami ingin memberikan pesan positif kepada masyarakat," kata Paulus.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau