Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Aroma Sakura Makin Menggoda di Selatan Jakarta

Kompas.com - 01/12/2017, 14:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

"500 unit telah terjual. Dan Tokyu Land mempertimbangkan untuk menjual menara ketiga dengan melihat tren perkembangan minat masyarakat," Direktur PT Tokyu Land Indonesia Tai Horikawa.

Horikawa menambahkan, sejak ditawarkan pertama kali hingga kini, telah terjadi peningkatan harga hingga 10 persen, yaitu dari Rp 2,1 miliar menjadi Rp 2,4 miliar.

Horikawa pun optimistis pasar properti Indonesia akan kembali menggeliat. Karena itu, untuk menjaga kepercayaan pasar, pengembang asal Jepang itu berjanji akan menyelesaikan pembangunan tahap pertama tepat waktu.

Apartemen Branz BSD dibangun di atas lahan seluas 5,3 hektar. Sebanyak 3.000 unit dikembangkan dalam tiga tahap dengan estimasi nilai proyek sekitar 50 miliar yen atau setara dengan Rp 5,4 triliun.

Tokyu Land mengusung konsep The Living Colours of Nature, mengutamakan keramahan lingkungan dan keamanan bagi penghuninya.

Serupa dengan Mitsubishi, Tokyu Land juga menerapkan teknologi Jepang yang disesuaikan dengan iklim dan alam Indonesia untuk membangun Branz BSD.

Produk Jepang lebih disukai

CEO Leads Property Indoensia Hendra Hartono mengatakan, rekam jejak pengembang Jepang yang sudah hadir selama lebih dari tiga dekade, memperkaya konstelasi bisnis properti di Indonesia.

Ilustrasi.www.shutterstock.com Ilustrasi.
Mereka hadir dengan berbagai keunggulan, terutama kualitas yang membuat konsumen Indonesia menyukai produk Jepang ketimbang produk negara lainnya. 

Keunggulan Jepang tersebut, imbuh Hendra, ada pada kualitas bangunan, konsep, layanan purna jual, hingga sumber daya manusia yang mengelola proyek properti yang dikembangkan.

Bahkan Tokyu land menawarkan unit-unit apartemen Branz BSD yang kuncinya bisa dibuka dengan retina mata.

Selain teknologi mutakhir, pengembang-pengembang Jepang ini juga menawarkan kemudahan pembayaran. Cicilan puluhan kali tanpa bunga, atau uang muka yang bisa diangsur berkali-kali, juga tanpa bunga. 

"Mereka memiliki budaya untuk membuat hal-hal detail (rinci) secara baik dan sempurna. Properti yang dibangun memiliki kemungkinkan besar terserap," kata Hendra.

Apalagi jika produk apartemen atau rumah ditujukan untuk para ekspatriat, pasti bakal terjual maksimal. Ini dimungkinkan karena para ekspatriat menyukai produk Jepang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau