KompasProperti - Ruang kantor yang memungkinkan pegawai untuk bermeditasi, menghancurkan sesuatu bahkan berteriak akan menjadi hal biasa dalam waktu dua tahun mendatang.
Pendiri biro arsitektur UNStudio Ben van Berkel mengatakan, penelitian membuktikan penyakit yang berkaitan dengan stres merugikan ekonomi Amerika Serikat senilai 300 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.054 triliun per tahun.
Arsitek Belanda ini pun memprediksi, banyak perusahaan besar yang akan memasang sebuah "pelarian" di tempat kerja mereka dalam waktu dekat untuk mengatasi tingkat stres yang dialami karyawan di seluruh dunia.
"Ini benar-benar topik yang mendesak. Namun, pada tingkat fisik dan emosional tertentu, kita bisa mengurangi stres," ujar Van Berkel.
Ia mengklaim sudah berbicara dengan banyak perusahaan tentang hal tersebut. Saat ini, Van Berkel tengah membahas proyeknya dengan satu perusahaan teknologi besar di Belanda.
Pasalnya, perusahaan mereka memiliki banyak masalah terkait stres di tempat kerja.
Dalam rangka menawarkan solusi untuk masalah ini, UNStudio bekerja sama dengan biro desain sosial Scape merancang "Reset".
Ini merupakan serangkaian unit yang dapat dipasang di berbagai jenis lingkungan kantor. Tidak seperti produk serupa di pasaran, unit modular ini menawarkan berbagai teknik pengurangan stres.
Penghuni dapat terlibat dalam aktivitas aktif atau pasif, mulai dari yoga sampai menabuh drum atau bernyanyi. Salah satu fitur lainnya, dinding unit bisa menyala saat disentuh.
"Kami telah memperkenalkan zona bebas stres di mana orang dapat mengatur diri secara fisik dan emosional," kata Van Berkel.
Stres mewabah
Menurut pendiri Scape, Jeff Povlo, tekanan finansial akan memaksa perusahaan untuk mulai memasang "Reset" secara serius, karena angka tersebut juga mengkhawatirkan di luar AS.
Di Eropa, menurut penelitian Povlo, dampak stres yang berhubungan dengan pekerjaan menghabiskan biaya sekitar 20 miliar euro (Rp 317,2 triliun) per tahun, sementara di Australia biaya tahunannya adalah 14,2 juta dollar Australia (Rp 144,5 miliar).
"Saat kita mulai melihat angka, kami melihat wabah. Jadi, karyawan dan pengusaha benar-benar perlu mengatasi hal ini. Hanya menuntut lebih banyak produktivitas saja tidak cukup lagi," jelas Povlo.
Ia mengklaim jenis fasilitas ini akan menjadi faktor penting ketika perusahaan berusaha mempertahankan staf berbakat, dan juga akan membantu memastikan bahwa karyawan tersebut tidak tertekan.