Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Problematika Bus Transjakarta, Baut Copot, Reyot, sampai "Kebeler"

Kompas.com - 17/11/2017, 22:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Bagi Bowo, salah seorang karyawan media nasional, kemacetan di jalur bus Transjakarta hanyalah satu dari sedikit persoalan yang mewarnai moda transportasi yang sudah ada sejak era Gubernur Sutiyoso tersebut.

Sehari-hari, Bowo menggunakan bus Transjakarta jalur Koridor 3 Kalideres-Pasar Baru sebagai moda transportasinya. Ia memilih Transjakarta lantaran lebih efisien dari pada harus menggunakan sepeda motor.

Baca juga : Waktu Tunggu Transjakarta Lama, Masyarakat Beralih ke Moda Online

Pada jam-jam sibuk, Bowo mengaku, tak mempersoalkan ritme bus Transjakarta. Hampir setiap menit bus Transjakarta bisa didapati. Namun tidak demikian saat malam hari.

"Biasanya kalau malam hari itu ritme kedatangan Transjakarta lebih lama. Bisa setengah jam sampai sejam. Terutama kalau sudah di atas pukul 22.00 WIB," kata Bowo kepada KompasProperti, Jumat (17/11/2017).

Meski tak sebanyak saat jam sibuk, menurut dia, jumlah penumpang pada malam hari biasanya masih cukup banyak.

Baca juga : Pentingnya Menjaga Sterilisasi Jalur Transjakarta

 

Persoalan lain yaitu kualitas armada bus yang digunakan pada malam hari kurang bagus dibandingkan saat jam sibuk.

"Pernah bahkan kepala gue kejatuhan baut pegangangan atas gara-gara lepas. Dan kabin bus itu suka bunyi kayak kendaraan reyot. Suka ngeri aja kalau orang yang naik lagi full, terus ambrol aja gitu sih," kata dia.

Bus transjakarta yang melayani angkutan malam hari (amari) di Halte Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014) malam. Terkait rencana pengoperasian bus selama 24 jam, Unit Pengelola (UP) Transjakarta telah resmi mengoperasikan 18 armada transjakarta amari sejak 1 Juni.WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA Bus transjakarta yang melayani angkutan malam hari (amari) di Halte Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014) malam. Terkait rencana pengoperasian bus selama 24 jam, Unit Pengelola (UP) Transjakarta telah resmi mengoperasikan 18 armada transjakarta amari sejak 1 Juni.

Pengalaman serupa juga pernah dirasakan Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto saat menggunakan bus Transjakarta lama di Koridor 1 Blok M-Kota.

"Pernah pas cek bawah kursi, tangan itu kebeler (tergores)," kata dia.

Meski demikian, Yoga mengaku, kondisi bus Transjakarta sekarang sudah jauh lebih baik. Terutama, setelah sejumlah armada didatangkan dari pabrikan bus asal Eropa.

Sementara itu, Isnaini, yang sehari-hari menggunakan bus Transjakarta Koridor 6 Ragunan-Monas, mengaku, memerlukan waktu menunggu cukup lama untuk bisa mendapatkan bus.

Tak heran memang, sebab jalur yang dilalui wanita yang bekerja di salah satu perusahaan swasta nasional ini tengah ada pekerjaan underpass.

"Jalur Ragunan-Monas via Mampang itu macet parah. Pernah merasakan kemacetan hingga telat sampai kantor gara-gara macet 1,5 jam di Mampang," kata dia.

Halte Busway Blok M yang melayani Koridor 1 Blok M - Kota.Nibras Nada Nailufar Halte Busway Blok M yang melayani Koridor 1 Blok M - Kota.

Perlu revitalisasi

Dilihat dari usianya, memang sejumlah fasilitas yang ada di Transjakarta sudah 'uzur' dan perlu banyak perbaikan serta peningkatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com