Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bahaya, Jika Generasi Milenial Tak Punya Keinginan Beli Rumah"

Kompas.com - 12/11/2017, 14:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Peran pemerintah

Di mana peran pemerintah? Di bawah Kabinet Kerja, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terus berupaya melahirkan program yang memudahkan masyarakat mengakses hunian. Termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan generasi milenial.

Selain program nasional pembangunan Sejuta Rumah yang bisa dijangkau melalui berbagai skim, di antaranya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan Bantuan Uang Muka (BUM), juga pengembangan hunian terintegrasi transit oriented development (TOD). 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan hunian berbasis TOD ini merupakan solusi untuk menyediakan hunian layak dan terjangkau.

Bahkan, masyarakat mendapat manfaat dengan tinggal di TOD karena bisa menggunakan transportasi publik berupa kereta komuter sehingga waktu perjalanan lebih singkat dibandingkan dengan membawa kendaraan pribadi.

"Melalui Perum Perumnas di bawah Kementerian BUMN yang bekerja sama dengan PT KAI sebagai pemilik lahan di bawah Kementerian Perhubungan, mari kita bantu terlaksananya TOD," kata Basuki.

Area parkir di Stasiun Pondok Cina yang akan dijadikan lahan rumah susun berkonsep transit oriented development (TOD). Rusun TOD yang dibangun di Stasiun Pondok Cina merupakan bagian dari kerja sama antara  Perum Perumnas dam PT KAI.Kompas.com/Alsadad Rudi Area parkir di Stasiun Pondok Cina yang akan dijadikan lahan rumah susun berkonsep transit oriented development (TOD). Rusun TOD yang dibangun di Stasiun Pondok Cina merupakan bagian dari kerja sama antara Perum Perumnas dam PT KAI.
Hingga sejauh ini, 4 BUMN telah berkomitmen untuk pembangunan hunian yang menempel stasiun kereta komuter yaitu Perum Perumnas, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika, dan PT PP (Persero) Tbk.

Harga yang dipatok untuk apartemen TOD ini bervariasi mulai dari Rp 7 juta per meter persegi agar bisa diakses kalangan MBR dan generasi milenial dengan pendapatan kurang dari Rp 10 juta per bulan serta Rp 9 juta per meter persegi hingga Rp 12 juta per meter persegi untuk unit-unit komersial.

Perumnas menggarap TOD Stasiun Tanjung Barat dan Pondok Cina. Di Tanjung Barat, Perumnas menjual sebanyak 25 persen dari total 1.232 unit kepada MBR dengan harga mulai Rp 9 juta per meter persegi.

Sedangkan di Pondok Cina, hunian untuk MBR sebanyak 848 unit atau 30 persen dari total unit dijual dengan harga yang lebih murah, yaitu Rp 7 juta per meter persegi.

Penumpang KRL memadati peron di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Penumpang KRL memadati peron di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2017).
Sementara itu, Waskita telah menandatangani nota kesepahaman dengan KAI sebagai pemilik lahan untuk membangun TOD Stasiun Bogor. Namun untuk harganya belum ditentukan secara resmi.

Adapun Wika baru saja memulai pembangunan TOD Stasiun Pasar Senen. Sebanyak 480 unit atau 35 persen dari total unit, hanya bisa dibeli oleh MBR dengan harga yang ditetapkan Rp 7 juta per meter persegi.

Adapun PT PP membangun TOD di Stasiun Juanda dan Tanah Abang. Di Stasiun Juanda, hunian yang dibangun sebanyak 627 unit dengan 171 unit di antaranya diperuntukkan untuk MBR.

Sedangkan di Tanah Abang, unit khusus MBR juga sebanyak 35 persen dari total 1.110 unit.

Jadi, generasi milenial, pilih jalan-jalan atau beli hunian?

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com