Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

750.000 Dollar AS dari Samsung untuk Masa Depan Kabupaten Bangka

Kompas.com - 07/11/2017, 16:24 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BANGKA, KompasProperti - Samsung Electronics Co Ltd mendonasikan dana sebesar 750.000 dollar AS atau ekuivalen Rp 10,2 miliar untuk pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Donasi senilai itu merupakan perwujudan program corporate social responsibility (CSR), dan akan digunakan untuk revitalisasi atau perbaikan rumah milik masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), akses yang lebih baik terhadap air bersih dan sanitasi, serta pengembangan komunitas berupa peningkatan kesempatan kejuruan dan pendidikan.

Corporate Affairs Vice President Samsung Electronics Indonesia Kanghyun Lee menuturkan, dipilihnya Kabupaten Bangka sebagai penerima manfaat CSR karena Samsung selama berpuluh-puluh tahun telah memanfaatkan hasil timah dari wilayah ini untuk produk elektroniknya, terutama gawai pintar.

"Karena itu, kami berkewajiban ikut berkontribusi membangun Kabupaten Bangka, memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Kami ingin wilayah ini maju," ujar Lee, usai prosesi simbolis peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni, di Desa Penagan, Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Selasa (7/11/2017).

Kondisi rumah Nenek Arbah, berdinding kayu lapuk, beralas tanah, dan bocor di beberapa titikHilda B Alexander/Kompas.com Kondisi rumah Nenek Arbah, berdinding kayu lapuk, beralas tanah, dan bocor di beberapa titik
Untuk merealisasikan program CSR ini, Samsung Electronics Co Ltd menjalin kerja sama dengan Habitat for Humanity selama tiga tahun ke depan. Program ini dilaksanakan di dua desa, yakni Desa Penagan, dan Desa Opas Indah. 

Menurut Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka Feri Insani, dua desa ini merupakan wilayah dengan MBR dan rumah tidak layak huni paling banyak dibanding wilayah lainnya.

"Karena itu kami menyambut baik dan memberikan apresiasi prositif kepada Samsung yang telah mengimplementasikan program ini," kata Feri.

Di Desa Penagan, Samsung dan Habitat for Humanity akan merevitalisasi 100 rumah menjadi lebih layak huni, akses air bersih dan sanitasi yang lebih baik untuk 200 keluarga tambahan.

Nenek Arbah (72 tahun) tersenyum bahagia saat diabadikan Kompas.com. Nenek Arbah merupakan satu dari 100 kepala keluarga penerima manfaat program revitalisasi rumah layak huni di Desa Penagan, Kabupaten bangka, Provinsi Bangka Belitung.Hilda B Alexander/Kompas.com Nenek Arbah (72 tahun) tersenyum bahagia saat diabadikan Kompas.com. Nenek Arbah merupakan satu dari 100 kepala keluarga penerima manfaat program revitalisasi rumah layak huni di Desa Penagan, Kabupaten bangka, Provinsi Bangka Belitung.
Selain itu, 300 orang akan menerima pelatihan konstruksi dasar, air bersih dan sanitasi, serta pendidikan keuangan, serta 100 orang akan menerima pelatihan pekerjaan dan vokasi. 

Wasdi (42 tahun) salah seorang penerima manfaat revitalisasi rumah mengatakan kegembiraan dan harapannya.

"Saya berterima kasih kepada semua. Dengan ini, saya dan keluarga berharap bisa tinggal di rumah tanpa harus kena bocor tiap musim huja," ungkap Wasdi yang sehari-hari bekerja serabutan sebagai petani penggarap dengan penghasilan Rp 50.000 per hari.

Hal senada dikemukakan Nenek Arbah (72 tahun). Menurut dia, rumah yang ditempatinya saat ini, lebih berupa gubuk tanpa sekat dan kamar.

Kondisi rumah di Desa Penagan, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, yang akan direvitalisasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan Samsung Electronics Indonesia.Hilda B Alexander/Kompas.com Kondisi rumah di Desa Penagan, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, yang akan direvitalisasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan Samsung Electronics Indonesia.
"Jadi, kalau malam angin terasa sangat kencang mana gelap lagi. Kalau hujan bocor di mana-mana. Tapi ya mau bagaimana lagi. Rumah ini juga pemberian orang. Saya senang, rumah ini diperbaiki," kata Nenek Arbah yang hidup dengan anak keempatnya yang memiliki gangguan mental.

Sama dengan Wasdi, Nenek Arbah juga bekerja serabutan, membantu tetangganya membersihkan rumah atau mencuci piring. Tapi, aku dia, lebih sering menerima bantuan tetangga untuk sekadar makan, dan membeli pakaian.

"Smart library"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com