KompasProperti – Penutupan gerai ritel kian lazim terjadi secara global. Terbaru, raksasa supermarket Giant mengumumkan penghentian operasional lima tokonya di Malaysia.
Seperti dilansir The Malaysian Insight, Senin (30/10/2017), lima cabang Giant dipastikan tutup pada 5 November mendatang menyusul langkah perusahaan untuk tidak memperpanjang kontrak leasing mereka.
Lemahnya penjualan dianggap sebagai penyebab utama penutupan lima toko yang terletak di Sri Manjung, Sungai Petani, Shah Alam City Centre Mall, Sibu, dan Selayang Lama.
Baca juga: Setelah Singapura, Giliran Ritel Australia Terguncang
Dalam pernyataan resminya, GCH Retail Malaysia selaku pemilik Giant Malaysia mengatakan, keputusan menutup toko tak terhindarkan sebagai upaya "menata kembali operasional untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas".
Ketika ditanya alasan lebih lanjut mengapa Giant tidak memperpanjang kontrak, juru bicara perusahaan menolak berkomentar. Juru bicara tersebut juga enggan menanggapi pertanyaan mengenai nasib pegawai pada toko yang ditutup.
Penutupan lima toko Giant tersebut cukup mengejutkan apabila berkaca pada kinerja sektor ritel Malaysia pada kuartal kedua tahun ini. Penjualan ritel meningkat 4,9 persen pada April sampai Juni, membalikkan kondisi penurunan sebesar 1,2 persen pada Januari hingga Maret.
Meski terjadi perbaikan, pelaku industri umumnya menganggap kenaikan tersebut bersifat sementara dan didorong oleh peningkatan pengeluaran untuk Hari Raya Idul Fitri.
Asosiasi Pengusaha Ritel Malaysia menyatakan, department store dan supermarket diprediksi bakal mengalami penurunan penjualan sebesar 2,5 persen pada kuartal ketiga 2017.
Baca juga: Basuki: Ke Depan Tak Perlu Pusat Belanja dan "Supermarket" Gede
Sejak pengumuman berhenti operasional, cabang-cabang supermarket Giant tersebut ramai diserbu oleh masyarakat. Obral barang seharga 1 Ringgit (sekitar Rp 3.000) menjadi jurus ampuh menggugah antusiasme pembeli.