MEDAN, KompasProperti - Saat peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke 72 yang jatuh pada Jumat (27/10/2017) lalu, PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara (Sumut) telah mengaliri listrik ke-54 desa yang tersebar di beberapa kabupaten.
Di antaranya adalah Desa Tomuan Holbung dan Desa Suka Makmur Dusun VI, Kabupaten Asahan. Pembukaan jaringan listrik ke-54 desa ini merupakan bagian dari program Listrik Desa (Lisdes) beranggaran Rp 59,8 miliar.
General Manager PT PLN Wilayah Sumatera Utara Feby Joko Priharto yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, dalam peta jalan program Lisdes wilayah Sumut diketahui dari total 6.110 desa yang ada, 5.594 di antaranya sudah teraliri listrik.
Sisanya, pada 2017 ini pihaknya menargetkan listrik masuk ke 194 desa dan pada 2018 ke 322 desa lainnya.
Ke-516 desa yang belum berlistrik tersebut terdiri dari desa lama dan desa baru. Desa lama adalah desa yang sebagian besar masih belum menikmati fasilitas listrik, sedangkan desa baru adalah desa yang belum menikmati listrik sama sekali.
Dengan demikian, sebelum 2018, sisa 140 desa yang saat ini sedang dalam proses pembangunan akan terang.
"Kami sedang memetakan desa yang akan dialiri listrik dalam waktu dekat. Paling banyak di Kabupaten Padang Lawas Utara, Mandailing Natal dan Tapanuli Utara. Lisdes merupakan program pemerintah dan PLN untuk ikut membangun Sumut dari desa. Hingga kini masih banyak desa yang belum tersentuh listrik," kata Feby kepada KompasProperti, Senin (30/10/2017).
Dia optimistis pada Desember 2018 seluruh desa di Sumut sudah terang benderang. Selain tersedia anggaran, kontribusi dan dukungan juga datang dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.
Feby bilang, para bupati sangat menyadari program Lisdes ini untuk rakyat. PLN hanya pelaksana public service obligation (PSO), bukan komersial.
Sebelum 2016, program listrik masuk desa dilaksanakan menggunakan anggaran yang bersumber langsung dari APBN. Namun setelah itu didanai dengan skema penyertaan modal dari pemerintah kepada PLN.
Saat ini Sumut sudah memiliki rasio elektrifikasi yang tinggi dibanding daerah lain di Pulau Sumatera, yakni 95 persen.
"Angka ini menandakan hampir setiap kepala keluarga sudah mendapatkan listrik, tinggal 5 persen lagi. Riau saja rasionya sekitar 75 persen," sebut dia.
Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi mengatakan, jika berbicara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, tidak akan lepas dari infrastruktur penting yaitu ketenagalistrikan.
Kondisi kelistrikan Sumut saat ini sudah surplus setelah datangnya kapal pembangkit listrik MVPP di Belawan dan bantuan dari beberapa pembangunan pembangkit listrik, salah satunya PLTP Sarulla.
Koluhan yang dihadapi PLN dari masyarakat saat ini adalah masih sering terjadi pemadaman yang bersumber di gardu induk.
Untuk itu diharapkan pembangunan gardu induk cepat selesai supaya tidak ada lagi pemadaman.
Erry mengungkapkan progres pembangunan tol listrik dari Sumatera Selatan menuju Sumatera Bagian Utara, akhir Desember 2017 ditargetkan tuntas.
"Targetnya semua industri di Sumut mendapat suplai listrik dari PLN. Daya listrik yang dibutuhkan sangat besar, kita harapkan progres pembangunan baik gardu induk dan tol listrik ini cepat selesai,” kata Erry.
Pmbangunan jaringan listrik ke daerah-daerah terpencil memakan biaya yang mahal. Tapi dengan dukungan semua stakeholder, PLN siap membangun infrastruktur kelistrikan di seluruh pelosok Sumatera Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.