Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Rumah di Purbalingga Belum Teraliri Listrik PLN

Kompas.com - 28/10/2017, 12:00 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

PURBALINGGA, KompasProperti - Jumat (27/10/2017) kemarin diperingati sebagai hari listrik nasional. Hingar bingar cita harapan hingga ekspos capaian prestasi digaungkan oleh setiap pelaku usaha terkait seperti Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan mitra kerjanya.

Namun faktanya, kedaualatan listrik itu belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat secara merata. Salah satu paradoks terlihat di sebuah dusun di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Di dusun bernama Limpak Tepus itu, ada sekitar 400 pemilik rumah yang terpaksa mengambil risiko dengan melakukan sambung berderet antar rumah untuk menyalurkan listrik.

Meski rentan terjadi hubungan arus pendek, hal itu terpaksa dilakukan karena PLN belum mendirikan tiang listrik atau togor dan membangun jaringan di sana.

“Dusun Limpak Gombong juga ada yang dari rumah ke rumah. Desa Karang jengkol kebanyakan togor hanya di jalan raya sehingga untuk rumah yang jauh dari jalan raya terpaksa sambung - menyambung antar rumah,” kata Kades Karangjengkol, Narsiti, Kamis (26/10/2017).

Selain itu, delapan lampu jalan yang didirikan di desa itu sudah tidak menyala, dan sampai saat ini belum diperbaiki.

”Delapan titik semuanya mati. Mungkin ke atas ke jalur evakuasi (Gunung Slamet) juga harus diberi lampu penerangan jalan lagi,” ungkap Narsiti.

Ia menambahkan, Karangjengkol termasuk dalam daerah tertinggal. Oleh karena itu, warga membutuhkan akses listrik, komunikasi, bantuan bibit, peternakan, dan alat-alat produksi lainnya.

“Warga sangat membutuhkan semua itu demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Narsiti.

Pada kesempatan sebelumnya, warga sempat mengadukan nihilnya jaringan listrik kepada Ketua DPRD Purbalingga Tongat.

Keluhan tersebut disampaikan saat berdialog bersama Ketua DPRD Purbalingga, dalam rangkaian kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun 2017.

“Sebagian warga kami wilayahnya belum teraliri listrik, jadi kami minta tolong anggota dewan bisa memperjuangkan kami,” keluh Narsiti kepada Tongat.

Menanggapi hal itu, Tongat mengatakan masukan dan permintaan warga akan ditampung dan dijadikan bahan program. Pihaknya akan berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten agar program yang diinginkan warga bisa segera terrealisasikan.

“Kami akan perjuangkan anggaran untuk pembangunan di Desa Karangjengkol,” ujar Tongat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau