Astra Property Raup Rp 5,5 Triliun dari Apartemen Mewah di Sudirman

JAKARTA, KompasProperti - Astra Property, tentakel bisnis properti PT Astra International Tbk, meraup penjualan Rp 5,5 triliun dari Anandamaya Residence.

Ini merupakan apartemen mewah di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 70 juta hingga Rp 90 juta per meter persegi.

Head of Residence Development Astra Property Wibowo Muljono mengungkapkan kinerja penjualan Anandamaya Residence kepada KompasProperti, Kamis (19/10/2017).

"Saat ini tersisa 20-an unit yang belum terjual dari total 509 unit dalam tiga menara," kata Wibowo.

Dalam catatan KompasProperti, pada 2016 lalu, Anandamaya Residence sempat menyentuh level Rp 95 juta per meter persegi. Dengan demikian apartemen ini mengalami penurunan harga.

Baca: Harga Apartemen Garapan Astra Tembus Rp 95 Juta Per Meter Persegi

Untuk membangun Anandamaya Residences, Astra Property menggandeng Hongkong Land, dan membentuk usaha dengan bendera PT Brahmayasa Bahtera.

Jika harga jual aktual bertengger di angka Rp 90 juta per meter persegi, maka untuk membeli unit terkecil dengan luas 131 meter persegi atau dua kamar tidur, konsumen harus merogoh kocek Rp 11,7 miliar.

Sedangkan unit terluas dengan tiga kamar tidur di kedua menara tersebut sekitar 174 meter persegi dan dihargai sekitar Rp 15,6 miliar. Unit terkecil dan terluas itu ada di Tower Two dan Tower Three dari Anandamaya Residence.

Selain Anandamaya Residences, Astra Property juga mengembangkan perkantoran Astra Tower di area yang sama seluas 2,4 hektar. Adapun total investasi untuk keseluruhan proyek ini adalah Rp 8,2 triliun.

Ada pun proyek lainnya yang tengah digarap Astra Property yakni perumahan skala kota seluas 70 hektar di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, dengan kebutuhan dana sekitar Rp 23 triliun.

Di sini, Astra Property membentuk usaha patungan dengan komposisi 50:50 dengan PT Mitra Sindo Makmur, anak usaha PT Modernland Realty Tbk.

Proyek berikutnya adalah apartemen di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, yang dikategorikan sebagai kelas menengah.

"Harganya sekitar Rp 30 jutaan per meter persegi," kata Wibowo.

Saat ini, proyek TB Simatupang tengah dalam proses desain.