Kalah Saing dari Bangkok, Jakarta Turun Peringkat ke-41

JAKARTA, KompasProperti - Di tengah gaduh politik akibat pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang peran pribumi, Jakarta ternyata turun peringkat. Ibu kota Indonesia ini berada di peringkat 41 dalam "Global Power City Index (GPCI) 2017".

Tahun lalu, Jakarta bertengger di posisi 40, jauh di bawah kota-kota dunia macam London, New York, dan Tokyo yang menempati posisi atas.

Baca: London, New York, dan Tokyo, Kota Paling Atraktif di Dunia

Jangankan dengan kota-kota maju tersebut di atas, dibandingkan dengan sesama kota di negara Asia Tenggara saja, Jakarta masih kalah bersaing.

Bangkok berada di posisi 33, dan Kuala Lumpur di level 31. Sedangkan Singapura merupakan satu-satunya kota Asia Tenggara yang masuk kelompok elite dengan menempati lima besar dunia.

GPCI merupakan laporan tahunan yang dilansir kali pertama pada 2008. Riset ini mengevaluasi dan memberi peringkat kepada 44 kota besar sesuai dengan daya tarik dan potensi yang menarik individu dan perusahaan kreatif di seluruh dunia.

Kota-kota tersebut dinilai berdasarkan 70 indikator terperinci dalam enam kategori yakni ekonomi, riset dan pengembangan, interaksi budaya, kelayakan huni, lingkungan, dan aksesibilitas.

Skor indikator digabungkan untuk menciptakan peringkat fungsi secara spesifik. Peringkat komprehensif dihasilkan dari nilai total keseluruhan fungsi spesifik tersebut.

Dalam kategori ekonomi, Jakarta mendapat nilai 130 dan berada di posisi 37. Sedangkan untuk kategori riset dan pengembangan, nilai Jakarta 12,4. Nilai ini menempatkan Jakarta di urutan lima terbawah.

Kemudian kategori interaksi budaya, lagi-lagi Jakarta di tempat tiga terbawah dengan skor 36,6. Selanjutnya kategori kalayakan huni, kota tepi pantai ini mendapat skor lumayan 289,4 dan bertengger di peringkat 30.

Terakhir untuk kategori lingkungan dan aksesibilitas, Jakarta berada di level 38 dan 40 dengan skor masing-masing 107,4 dan 99,9.