Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Hari Kota Dunia, Pemerintah Pilih 30 Kota Terbuka

Kompas.com - 05/10/2017, 23:46 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

AMBON, KompasProperti - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya memilih 30 kota di Indonesia untuk dinominasikan sebagai Kota Terbuka dalam rangka peringatan Hari Kota Dunia pada 31 Oktober 2017.

Ke-30 kota tersebut adalah lima di Sumatera yakni Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Padang, dan Pekanbaru, dan enam di Kalimantan yakni Banjarmasin, Balikpapan, Palangkaraya, Pontianak, Tarakan, dan Nunukan.

Selanjutnya 10 di Jawa, masing-masing Kabupaten Tangerang, Bogor, Cirebon, Semarang, Surakarta, Tegal, Pekalongan, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya.

Kemudian Maluku dan Maluku Utara masing-masing diwakili Ambon dan Ternate, Papua Barat dam Papua diwakili Sorong dan Jayapura, serta Sulawesi diwakili Makassar, Palu, Manado, dan Kendari.

Baca: Ambon Bangun Permukiman Multietnis

Sementara Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur, serta Sumbawa dan Sumbawa Barat merepresentasikan Nusa Tenggara Barat.

Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rina Agustin Indriani, menuturkan, Kota Terbuka merupakan agenda utama peringatan Hari Kota Dunia (HKD) yang peringatannya diselenggarakan secara bersamaan dengan Hari Habitat Dunia (HHD).

Suasana Festival Cap Go Meh di Kota Pontianak tahun 2017 (7/2/2017)KOMPAS.com/Yohanes Kurnia Irawan Suasana Festival Cap Go Meh di Kota Pontianak tahun 2017 (7/2/2017)
"Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Indonesia untuk mengetengahkan kota-kota yang punya potensi menjadi Kota Terbuka dan dikompetisikan di tingkat dunia," kata Rina menjawab KompasProperti, saat Perjalanan Media dalam rangka peringatan HHD dan HKD di Ambon, Kamis (5/10/2017). 

Rina menjelaskan, tema HKD 2017 adalah inovasi dalam membangun kota yang terbuka. Ini merupakan isu baru sebagai hasil elaborasi dari pengalaman-pengalaman sebelumnya terkait HKD tahun 2016.

Semangatnya adalah menciptakan Kota Terbuka yang inklusif karena pada dasarnya sebuah kota tidak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan kebersamaan dari seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan kotanya tumbuh dan terbuka bagi semua.

Kendati belum menemukan formulasi tepat untuk menentukan indikator Kota Terbuka, namun Rina memastikan kota tersebut dapat mengakomodasi seluruh warganya yang beragam latar belakang untuk tinggal dan hidup secara layak.

"Nah, 30 kota terpilih ini sudah mengarah ke sana. Mereka tengah menerapkan inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup warganya baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya dengan pilar keberagaman," tambah Rina.

Suasana kawasan wisata Malioboro saat tanpa ada Pedagang Kali Lima (PKL), Becak dan Andong di Malioboro, Yogyakarta, Selasa (26/9). Pemerintah setempat berencana akan meliburkan aktivitas pedagang kaki lima, seniman jalanan, andong, becak dan pedagang asongan di sepanjang Jalan Malioboro setiap 35 hari sekali tepatnya hari Selasa Wage guna melakukan pembersihan dan perawatan rutin kawasan Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Suasana kawasan wisata Malioboro saat tanpa ada Pedagang Kali Lima (PKL), Becak dan Andong di Malioboro, Yogyakarta, Selasa (26/9). Pemerintah setempat berencana akan meliburkan aktivitas pedagang kaki lima, seniman jalanan, andong, becak dan pedagang asongan di sepanjang Jalan Malioboro setiap 35 hari sekali tepatnya hari Selasa Wage guna melakukan pembersihan dan perawatan rutin kawasan Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan Yogyakarta.
Dia mencontohkan Surabaya yang punya kampung atau kawasan khusus penghasil lontong. Lontong ini kemudian dipasok ke hotel-hotel di seluruh kota berjuluk kota Pahlawan ini.

"Ini kan inovasi yang patut diapresiasi. Dengan inovasi ini, perekonomian warga setempat tumbuh signifikan. Hal-hal seperti ini yang nanti akan kita bawa ke HKD," tuntas Rina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com