DELI SERDANG, KompasProperti - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua ruas jalan tol di Medan, Sumatera Utara, Jumat (13/10/2017).
Dua ruas tersebut adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II hingga VI serta Medan-Binjai seksi 2 (Helvetia-Sei Semayang) dan seksi 3 (Sei Semayang-Binjai).
"Mobilitas barang, dan orang itu akan cepat sekali. Kalau barang cepat, transportasi akan lebih murah. Kalau transportasi murah, barang yang dibawa truk akan jatuh ke masyarakat lebih murah," ujar Jokowi saat peresmian.
Baca: Diresmikan Jokowi, Tol Medan-Tebing Tinggi Fungsional Lebaran 2018
Dia mencontohkan, saat ini harga barang di Singapura dan Malaysia dua kali lipat lebih murah ketimbang di Indonesia.
Kalau harga transportasi bisa diturunkan, imbuh Jokowi, maka peringkat daya saing Indonesia akan meningkat. Seperti diketahui, tahun ini peringkat daya saing Indonesia naik dari yang sebelumnya 41, menjadi 36.
Hal tersebut pula yang membuat Jokowi memberi perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur.
"Kalau saya ke lapangan saya selalu tanya ada masalah apa? Oh ruas Kualanamu-Medan-Tebing Tinggi pembebasan lahannya rampung," sebut Jokowi.
Baca: Jokowi: Terlambat 25 Tahun, Harga Tanah Tembus Ratusan Juta Rupiah
Dari kegiatannya yang sering turun ke lapangan seperti ke Medan, Jokowi juga menemukan fakta bahwa pembangunan infrastruktur mengalami kendala.
Misalnya, di ruas Medan-Binjai yang masih terhambat pembangunannya akibat proses pembebasan lahan yang belum selesai.
Untuk mengatasi permasalahan lahan yang belum bebas tersebut, Jokowi meminta dukungan penyelesaian kepada seluruh pihak, yakni Kepolisian RI, Kejaksaan Tinggi, hingga Panglima Kodam.
Secara total, Medan-Tebing Tinggi memiliki panjang 61,72 kilometer dan terbagi menjadi tujuh seksi. Seksi I sampai Seksi 6 sepanjang 52,85 kilometer yang terbentang dari Tanjung Morawa hingga Sei Rampah.
Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi ditargetkan rampung pada April 2018 karena masih terkendala pengadaan lahan yang melewati kawasan permukiman.
Pemegang konsesi Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi adalah konsorsium PT Jasa Marga Kualanamu Tol.
Perusahaan yang tergabung dalam konsorsium ini adalah PT Jasa Marga (persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan kepemilikan sebesar 55 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 15 persen, PT Waskita Karya (Persero) Tbk 15 persen dan PT Hutama Karya (Persero) 15 persen.
Sementara itu, untuk Medan-Binjai dikerjakan oleh Hutama Karya. Jalan Tol Medan-Binjai Seksi 1 dirancang sepanjang 6.071 kilometer dengan kebutuhan lahan 36,66 hektar.
Seksi 2 dirancang sepanjang 9,051 kilometer dengan kebutuhan lahan 46,36 hektar. Selanjutnya untuk seksi 3 sepanjang 10.319 kilometer dengan kebutuhan lahan 61,04 hektar.
Total luas lahan yang harus dibebaskan 25,441 hektar dengan kebutuhan lahan 144,06 hektar. Pembangunan jalan tol ini membutuhkan dana sekitar Rp 1,1 triliun.
Tol Helvetia-Binjai sendiri memiliki panjang 10,6 kilometer.
Pembangunan Medan-Binjai menyisakan ruas Tanjungmulia sepanjang 3,3 kilometer yang masih menunggu proses pembebasan lahan dengan target selesai Desember 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.