Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"South Hills", Apartemen Serba Eropa untuk Generasi Muda

Kompas.com - 10/10/2017, 13:40 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pasar properti, khususnya apartemen, belum bisa dikatakan membaik. Seluruh indikator yang selama ini dijadikan acuan pergerakan pasar, seperti tingkat serapan atau penjualan, dan harga tidak benar-benar beranjak dari titik terendah. 

Hal itu tecermin dari riset Colliers International Indonesia yang menunjukkan kenaikan harga pada Triwulan III-2017 hanya 1 persen. Sementara secara tahunan tak lebih dari 4,6 persen menjadi rata-rata Rp 32,7 juta per meter persegi.

Stagnannya pertumbuhan harga ini, menurut Menurut Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, karena penjualan juga sedang lesu. Dan ini sudah lama terjadi.

Tahun-tahun sebelumnya, kata Ferry, kenaikan harga bisa mencapai 10 sampai 15 persen, sekarang kurang dari 5 persen.

Dari total pasokan apartemen baru sebanyak 15.277 unit, terserap 85,6 persen. Padahal, jumlah pasokan ini jauh lebih rendah ketimbang proyeksi Colliers pada awal tahun sekitar 21.167 unit.

"Kondisi ini, membuat investor menahan uangnya. Sementara bagi pembeli end user, kesulitan untuk membeli karena terbentur tingginya uang muka atau down payment (DP) dan cicilan per bulan," kata Ferry.

Namun demikian, tidak semua pengembang mengalami paceklik penjualan. Seperti diakui Ferry, ada beberapa pengembang yang menuai penjualan signifikan. Tetapi lebih banyak lagi yang mengalami penurunan.

Di antara yang mencatat penjualan maksimal adalah South Hills, di Jl Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan.

Proyek apartemen yang merupakan hasil kolaborasi usaha (KSO) Duta Regency Karunia Metropolitan Kuningan Properti ini sudah terjual 70 persen dari total 597 unit yang dipasarkan sejak 2016.

Komite Manajemen KSO Duta Regency Karunia Metropolitan Kuningan Properti Nicholas Tan menuturkan, hanya dalam kurun setahun proyek apartemen ini disambut antuasias pasar yang separuhnya merupakan pengguna akhir atau end user dan sisanya investor.

"Harganya pun naik sekitar 15 persen hingga 20 persen dari sebelumnya Rp 39 juta per meter persegi menjadi sekitar Rp 49 juta per meter persegi," ungkap Nicholas menjawab KompasProperti, Selasa (10/10/2017).

Dengan demikian, tinggal tersisa 30 persen atau sekitar 179 unit yang belum terjual, dan mulai dipasarkan pada Selasa (10/10/2017) ini.

Posisi harga jual adalah Rp 3 miliar untuk luas terkecil 68 meter persegi dan Rp 7 miliar untuk unit terluas 143 meter persegi.

Nicholas menjelaskan, produknya terserap pasar karena lokasinya strategis di kawasan internasional antarbangsa. 

Karena lokasinya yang dikelilingi kantor kedutaan besar negara sahabat inilah, nilai sewa apartemen menjadi tinggi sekitar 1.500 dollar AS atau 2.000 dollar AS untuk tipe dua kamar tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com