Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritel Australia Anjlok, Ini Penjelasan PM Turnbull

Kompas.com - 07/10/2017, 12:16 WIB
Haris Prahara

Penulis

Chief Executive Officer (CEO) Commonwealth Bank Ian Narev mengatakan, pertumbuhan upah adalah "metrik nomor 1" yang semestinya betul-betul diperhatikan pemerintah Australia.

Hal itu dilandasi pemikiran bahwa setiap penurunan belanja konsumen, khususnya dari golongan kurang mampu, memiliki konsekuensi besar bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Saat ini saja, konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 57 persen dari pertumbuhan ekonomi Australia.

Richard Holden, seorang ekonom dari University of New South Wales, mengatakan, penurunan belanja konsumen bagaikan "berputar dalam lingkaran setan".

"Jika Anda memiliki lebih banyak penurunan pada belanja konsumen, Anda akan melihat kontraksi di sisi bisnis. Ini akan mengalir langsung ke investasi serta ekspansi bisnis, dan tentunya memiliki efek multiplier (berlipat),” paparnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Ritel Australia Russell Zimmerman menambahkan, kenaikan biaya energi, tingginya beban pajak, dan kurang fleksibelnya sistem upah merupakan pekerjaan rumah krusial bagi pemerintah.

Jika hal itu dapat teratasi, tentunya diharapkan ritel Australia dapat bergairah kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau