Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Beragun Aset-SP Tak Dilirik Investor? Ini Alasannya

Kompas.com - 07/09/2017, 17:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KompasProperti - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana mencari terobosan guna meningkatkan pembiayaan sekunder perumahan di Tanah Air. Selama ini pembiayaan sekunder sektor perumahan masih sangat rendah bila dibandingkan negara lain di Asia.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan, beberapa waktu lalu telah terbit Peraturan OJK Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pedoman Penerbitan dan Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder.

Meski sudah ada kemudahan bagi PT Sarana Multigriya Finance (Persero), selaku BUMN yang mengembangkan pembiayaan sekunder perumahan, untuk menerbitkan produk sekuritisasi tersebut, namun tak mudah dalam mencari investor yang melirik EBA-SP.

"Bukan kurang laku, tapi untuk mencari produk yang disekuritisasi tidak mudah. Dalam artian, KPR itu kan yang disekuritisasi adalah mortgage instalementnya," kata Nurhaida usai kegiatan 4th Asian Fixed Income Summit (AFIS) 2017 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/9/2017).

"Nah, cicilan KPR itu rata-rata cicilan jangka panjang, apalagi untuk yang low income (MBR). Itu biasanya langsung potong gaji (cicilannya), sehingga risikonya lebih kecil," lanjut dia.

Menurut Nurhaida, risiko kecil dilihat oleh perbankan sebagai sebuah aset yang bagus. Dengan begitu, perbankan akan berpikir dua kali untuk melepas aset tersebut.

"Dan memang disarankan, EBA-SP yang disekuritisasi itu aset yang punya kualitas bagus. Tidak menimbulkan resiko kepada investor. Tapi karena bank melihat ini aset bagus, mereka akan berpikir untuk melepas," tuntas Nurhaida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com