JAKARTA, KompasProperti - Berbagai langkah dilakukan pemerintah untuk menekan angka kebutuhan rumah yang masih cukup tinggi.
Salah di antaranya dengan membangun rumah susun yang mengusung konsep transit oriented development (TOD).
Selasa (15/7/217), Perum Perumnas baru saja memulai pembangunan rusun TOD di Stasiun Tanjung Barat.
Hingga kini, belum ditentukan harga perolehan unit rusun yang akan mulai dipasarkan pada September itu.
Akan tetapi, bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ingin memiliki rusun tersebut, harga perkiraan unit untuk tipe studio ukuran 22 meter persegi berada di kisaran Rp 200 jutaan.
Sementara, untuk bisa mendapatkannya, ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi calon pembeli.
"Rumah pertama, penghasilan tidak lebih dari Rp 7 juta. Ya, syarat umum FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)," kata Direktur Produksi Perum Perumnas HM Kamal Kusmantoro di lokasi groundbreaking, Selasa (15/8/2017).
FLPP merupakan skema subsidi yang disiapkan pemerintah, yang bisa dimanfaatkan MBR melalui Bank BTN.
Program ini adalah kredit pemilikan rumah kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan suku bunga rendah, cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit.
Mengutip situs BTN, Fasilitas pinjaman ini terdiri dari KPR untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun milik (rusunami).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.