Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Ambisi China Kobarkan Kembali Jalur Sutra...

Kompas.com - 10/07/2017, 22:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

2.  Negara mana yang akan memetik manfaatnya?

Menurut Credit Suisse, hadirnya Jalur Sutra akan membuat 62 negara meraih total investasi hingga 500 miliar dollar AS dalam lima tahun ke depan. Dari estimasi itu, sebagian besar investasi tersalur ke India, Pakistan, Indonesia, Filipina, Iran, Rusia, dan Mesir.

Sementara perusahaan China telah melaju beberapa langkah dalam sektor energi, seperti jaringan pipa migas antara China dan Rusia, serta Kazakhstan dan Myanmar. Proyek jalan dan infrastruktur juga tengah berlangsung di Ethiopia, Kenya, Laos dan Thailand.

Apabila Jalur Sutra berfungsi kembali, negara yang diprediksi akan meraih banyak keuntungan adalah Pakistan.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan, rute perdagangan Jalur Sutra merupakan “era baru kerja sama sinergis antarbenua".

Pujian yang tak mengherankan dari sebuah negara yang kerap mendapat sokongan dana dari China untuk pembiayaan jalan-jalan baru, jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya.

3.  Siapa menentang kehadiran Jalur Sutra?

Mungkin, kritikus paling vokal sejauh ini adalah Perdana Menteri India Narendra Modi. Sejak awal, ia memang menentang keras hadirnya kerja sama Koridor Ekonomi China-Pakistan senilai 46 miliar dollar AS.

Bahkan, Modi turut memboikot Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Jalur Sutra di Beijing beberapa waktu silam.

Modi memang bukan satu-satunya pemimpin yang absen dari pertemuan tersebut. Pada KTT itu tak ada perwakilan dari Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, atau negara-negara Kelompok Tujuh (G7). Satu-satunya wakil G7 yang hadir adalah Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni.

"Meskipun sejumlah negara menyambut kemurahan hati Beijing, secara bersamaan mereka mewaspadai hal itu. Pengaruh China yang semakin kuat adalah kekhawatiran bagi negara-negara yang tidak selalu sesuai dengan kebijakan Beijing," jelas Paul Haenle, Direktur Pusat Kebijakan Global Carnegie-Tsinghua.

4.  Pihak mana yang akan membiayai proyek itu?

Menjelang KTT Jalur Sutra pada Mei lalu, China Development Bank telah menyiapkan hampir 900 miliar dollar AS untuk lebih dari 900 proyek.

Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), yang diluncurkan pada Januari 2016, juga menyiapkan modal dasar sebesar 100 miliar dollar AS.

Presiden AIIB Jin Liquin memastikan bahwa pihaknya siap mendukung proyek One Belt One Road, asalkan tiga syarat telah terpenuhi.

Syarat itu adalah kepastian Jalur Sutra akan mendorong pertumbuhan ekonomi, diterima masyarakat luas, dan mematuhi undang-undang lingkungan.

(Baca: Indonesia Siap Kerja Sama dalam Prakarsa "Belt and Road")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau