Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pemudik Sangat Dimanjakan

Kompas.com - 24/06/2017, 22:51 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Hal ini yang membuat kondisi lalu lintas saat mudik, lebih lancar dan cepat terurai kepadatannya.

Terlebih saat keluar dari pintu keluar atau exit toll krusial macam Gringsing Exit di Kabupaten Batang, dan Tingkir Exit di Kota Salatiga. Jalan menyempit selepas dua exit toll ini tak membuat arus lalu lintas tersendat lama.

Pasalnya, petugas kepolisian telah melakukan rekayasa lalu lintas jauh sebelum antrean panjang kendaraan terjadi.

Dalam bahasa Brigjen Pol Dr Chrisnanda, wasit penilai kepadatan arus lalu lintas jalur mudik 2017, pro-aktif memberikan solusi tepat.

"Jangan nunggu macet kalau mau bikin rekayasa lalu lintas. Kita harus pro-aktif, dan pandai membaca situasi," kata dia.

Nuansa mudik berbeda juga dirasakan Anita, warga Cakung, Jakarta Utara, yang hendak pulang ke kampung halaman di Solo.

Perempuan berhijab ini setiap tahun mudik dengan mengendarai mobil pribadi. Menurut dia, perjalanan mudik kali ini sempat tersendat justru saat keluar dari Tol Dalam Kota.

"Enam jam saya tertahan di Tol Dalam Kota menuju arah Pondok Gede dan Jakarta-Cikampek. Selebihnya lancar, untuk beristirahat di rest area pun cukup mudah. Isi bensin juga tidak sulit. Bahkan saat di jalan darurat, bensin bisa didapatkan tanpa harus mengantre panjang," ungkap Anita.

Puncak mudik lebih awal

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak arus mudik Lebaran 2017 justru datang lebih awal, yakni pada H-3 atau Kamis (22/6/2017).

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Kendaraan pemudik terpantau ramai keluar di Gerbang Tol Salatiga, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2017). Pemudik berasal dari Jalan Tol Bawen-Salatiga yang sudah difungsionalkan pada H-7.
Rinaldi memaparkan, kendati secara volume kendaraan pada mudik tahun ini lebih tinggi yakni mencapai 83.875 unit dibanding tahun 2016, namun panjang antrean justru lebih pendek.

"Kamis lalu antrean kendaraan maksimal hanya 6 kilometer. Ini karena pengaruh transaksi cashless di 25 gardu tol yang dibuka sejak H-7," ujar Rinaldi.

Transaksi cashless ini lebih efektif mempercepat perjalanan, karena membutuhkan waktu hanya 2 detik sampai 4 detik. Sementara transaksi secara konvensional atau uang tunai butuh waktu 12 detik hingga 15 detik.

Baik Anita, Herwidiakto, Bakharuddin, maupun Chrisnanda mengatakan, ritual kolosal mudik tahun ini berjalan lebih baik dibanding tahun lalu.

"Ada evaluasi menyeluruh yang diseriusi demi perbaikan-perbaikan. Karena kami intinya adalah melayani pemudik dengan lebih baik, aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan," tuntas Bakharuddin.

Kompas Video Tol Brebes Timur-Pemalang, dan Pemalang-Batang merupakan dua ruas yang difungsikan secara darurat pada Senin (19/6/2017).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com